Isu Pergantian 17 Kepala OPD di Pemprov Sumsel Menyeruak ke Publik, Disinyalir Terkait Pilkada, Benarkah?

Isu Pergantian 17 Kepala OPD di Pemprov Sumsel Menyeruak ke Publik, Disinyalir Terkait Pilkada, Benarkah?

Isu pergantian 17 Kepala OPD di lingkungan Pemprov Sumsel, santer terdengar jelang Pilkada Serentak 2024.--

Isu Pergantian 17 Kepala OPD di Pemprov Sumsel Menyeruak ke Publik, Disinyalir Terkait Pilkada, Benarkah? 

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Isu pergantian 17 Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Sumsel, kini menyeruak ke publik. 

Pergantian 17 Kepala OPD di lingkungan Pemprov Sumsel ini, disinyalir ada kaitannya dengan Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada serentak 2024.

Menurut informasi yang beredar, pergantian tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat oleh Penjabat Gubernur Sumsel, Elen Setiadi. 

Hal itu disampaikan anggota DPRD Sumsel Chairul S Matdiah. Menurutnya, isu itu dia dapatkan dari salah satu ASN yang ada di lingkungan Pemprov Sumsel.

BACA JUGA:Sekda Sumsel Edward Candra Lantik 47 Pejabat Fungsional di Lingkungan Pemprov Sumsel

BACA JUGA:Pemprov Sumsel Percepat SPBE Melalui Penerapan Aplikasi Srikandi dan Tanda Tangan Elektronik

"Isu berkembang yang saya dapatkan dari salah satu ASN Pemprov Sumsel, beberapa minggu ke depan akan ada pergantian eselon II, III dan IV," sebutnya, Minggu, 29 September 2024.

Berdasarkan informasi yang diterima Chairul, ada 17 Kepala dinas/badan, kemudian ada juga kepala biro yang akan diganti," katanya. 

Dia menyebut, isu pergantian jabatan itu bertentangan dengan etika mengingat pilkada akan dilaksanakan dalam 2 bulan ke depan. Sehingga, pergantian jabatan dinilainya berbau politis.

"Etikanya ini jelang pilkada, jadi kurang etis dilakukan pergantian. Apalagi pergantian itu tidak mendesak untuk dilakukan," ungkapnya. 

BACA JUGA:Pemprov Sumsel Jajaki Kerjasama Bangun PLTS Kapasitas 300 MW Dengan Perusahaan China TBEA

BACA JUGA:1014 ASN di Pemprov Sumsel Menerima Penghargaan Satyalancana Karya Satya, Ini Kata Pj Gubernur Sumsel

Menurut pandangan Chairul, isu yang berkembang itu sudah masuk ranah politik dan diduga bentuk dukungan ke salah satu paslon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: