Prediksi Cuaca Palembang Sumsel 21 Agustus 2024, Hujan Minim Ancaman Kemarau Ekstrem Menanti

Prediksi Cuaca Palembang Sumsel 21 Agustus 2024, Hujan Minim Ancaman Kemarau Ekstrem Menanti

Prediksi Cuaca Palembang Sumsel 21 Agustus 2024, Hujan Minim Ancaman Kemarau Ekstrem Menanti--

 Yaitu hanya 1-5 hari tanpa hujan. 

Namun, kondisi ini tidak seragam di seluruh wilayah. Beberapa daerah seperti sebagian kecil Kota Palembang dan Musi Rawas mengalami HTH

kategori "Sangat Panjang," dengan durasi mencapai hingga 60 hari tanpa hujan.

HTH yang panjang ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak serius, terutama di sektor pertanian dan pasokan air bersih.

 Kekurangan hujan tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan tanaman, tetapi juga mengancam pasokan air yang sangat vital bagi kehidupan sehari-hari dan kegiatan ekonomi di Sumatera Selatan.

Dinamika Atmosfer yang Mengkhawatirkan

Kondisi atmosfer di Sumatera Selatan (Sumsel). menunjukkan tanda-tanda yang mengkhawatirkan. 

Pada awal Agustus 2024, Indeks ENSO berada dalam kondisi netral, namun diperkirakan akan beralih menuju fase La Nina pada September 2024. 

Meskipun La Nina biasanya identik dengan peningkatan curah hujan, pengaruhnya mungkin belum cukup kuat untuk mengubah kondisi kering yang saat ini melanda.

Selain itu, aliran massa udara yang didominasi oleh angin timuran, serta adanya pusat tekanan rendah di perairan sebelah barat Sumatera Utara (Sumut) , semakin memperburuk situasi. 

Keadaan ini berkontribusi terhadap pola cuaca yang tidak menentu, dengan potensi perubahan cuaca ekstrem yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

Madden Julian Oscillation (MJO), yang merupakan salah satu fenomena atmosfer yang berpengaruh terhadap pola cuaca, diperkirakan akan aktif kembali pada fase 3 di akhir Agustus 2024.

BACA JUGA:Waspada, Kabut Asap Mulai Mengancam Kesehatan Akibat Karhutla, Indeks Kualitas Udara Naik Segini

BACA JUGA:Perokok Berat Wajib Tahu! Begini Cara Bersihkan Paru-Paru, Kotoran Asap Rokok Hilang Tak Bersisa

 Aktivasi MJO ini diharapkan dapat meningkatkan pembentukan awan hujan, namun intensitasnya mungkin tidak cukup untuk meredakan kondisi kekeringan yang sudah terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: