Orang Dicatut KTP Langsung Saja Gugat Perdata Masing-masing Rp20 Miliar, Permainan Demokrasi Kita Sudah Jorok!
Orang dicatut KTP langsug saja gugat perdata masing-masing Rp20 miliar, sebab permainan demokrasi kita sudah jorok.--
Lalu, ada juga Undang-Undang ITE yang dilanggar UU Nomor 1 tahun 2024, itu pelanggaran juga disitu ancamannya berat, mengambil data orang lain dan menyebarkannya tanpa izin digunakan untuk kesalahan juga di UU itu.
Kemudian juga hukum pidana bisa, hukum pidana biasa. KUHP yang sekarang berlaku pencemaran nama baik, misalkan gini, apakah orang yang dicuri datanya itu pencemaran nama baik?
“Bisa saja kalau mau dikonstruksikan, misalnya data saya diambil, saya bilang nama saya tercemar ‘kan saya tidak mendukung tapi kok bisa ada disitu, siapa ini yang melakukan,” urai Mahfud.
BACA JUGA:2 Karyawan Bank Jadi Terdakwa Korupsi, Modus Investasi Abal-Abal hingga Manipulasi Data Nasabah KUR
“Bisa pencemaran nama baik, saya mau mendukung orang lain pavorit saya adalah Ridwan Kamil misalnya, kok tiba-tiba ada nama saya dukung Pak Rekun gitu ‘kan, bisa itu pencemaran nama baik menyebarkan nama saya, padahl saya tidak mendukung anda kok dibilang mendukung”, tandasnya.
Sebelumnya viral pencatutan data pribadi buat nyalon kepala daerah di Jakarta, jadi inilah akibatnya kalau data pribadi kita mudah sekali dibobol.
“Buat yang punya KTP Jakarta buruan deh cek NIK kalian, soalnya ada dugaan pencatutan NIK secara asal untuk mendukung pencalonan kepala daerah atau gubernur di Jakarta yang secara Independen,” kata Konten Kreator Natsukashiitoshi.
Karena 2 anak dari Pak Anis Baswedan NIK-nya juga kena catut.
BACA JUGA:Waspada! Data Pribadi Rawan Dicuri, Telkomsel: Pelanggan Jangan Sembarang Unduh File .APK Fiktif
“Padahal nggak pernah mendukung pasangan tersebut yang naik secara pemilihan independen. Jadi kemungkinan besar ada pembobolan data pribadi untuk kepentinga poltik,” ungkap @natsukashiitoshi lagi.
Sebelumnnya , Anies Baswedan mengungkap KTP 2 anaknya dicatut.
Data itu masuk di daftar dukungan untuk pasangan calon independen Pilkada Jakarta 2024, Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
Tak hanya anak Anies, eks pegawai KPK Aulia Postiera juga protes.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: