Kenangan Pahit Sriwijaya FC di Shandong, Apakah Timnas Indonesia Bernasib Sama di Kualifikasi Piala Dunia 2026

 Pada bulan Oktober, wilayah ini mengalami iklim dingin dan sedikit bersalju, dengan suhu yang bisa turun hingga 5-10 derajat Celsius.

 Kondisi ini sangat berbeda dengan iklim tropis yang biasa dihadapi oleh para pemain Indonesia. 

Adaptasi terhadap cuaca dingin ini akan menjadi salah satu tantangan tambahan yang harus dihadapi oleh Asnawi Mangkualam Bahar dan rekan-rekannya.

Agenda TIMNAS Indonesia Grup C Round 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia--

BACA JUGA:3 Kunci Utama Timnas Indonesia untuk Kalahkan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Itu?

BACA JUGA:Rencana Busuk China, Kerjain Timnas Indonesia, PSSI Gak Ambil Pusing Langsung Carter Pesawat

Sejarah Kelam di Shandong

Kota Shandong juga menyimpan kenangan pahit bagi sepak bola Indonesia, khususnya bagi tim kebanggaan Sumatera Selatan, Sriwijaya FC (SFC). 

Pada tahun 2009, dalam babak penyisihan grup Liga Champions Asia (LCA), Sriwijaya FC mengalami kekalahan telak 5-0 dari Shandong Luneng di Stadion Olimpiade Jinan, yang juga terletak di Shandong. 

Meski berhasil membalas kekalahan tersebut di laga kandang dengan skor 4-2, kenangan kekalahan telak tersebut masih membekas dalam ingatan para penggemar sepak bola Indonesia.

 Pertanyaan pun muncul, apakah Timnas Indonesia akan mengalami nasib serupa ketika menghadapi China di Kota Shandong?

Stadion tempat Sriwijaya FC (SFC)  berlaga de gan stadion timnas Indonesia memang berbeda. Namun masih dalam satu provinsi Shandong.

Jarak Stadion Olimpiade Jinan kota Shandong, tempat  tandang Sriwijaaya FC dengan Timmas Tandang di stadion Qingdao youth football, sekitar 3 jam lebih kalau melalui jalan tol.

Jinan sebagai ibukota Shandong, sedangkan Qiogdoa adalah kota terbesar di Shandong.

BACA JUGA:Timnas Indonesia Dipermainkan China di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Erick Thohir Meradang: Kita Kerjain Balik

Sumber: