Prosesi Pemakaman Simbolis Pimpinan Hamas Ismail Haniyeh Diikuti Lautan Pelayat

Prosesi Pemakaman Simbolis Pimpinan Hamas Ismail Haniyeh Diikuti Lautan Pelayat

Prosesi Pemakaman Simbolis Pimpinan Hamas Ismail Haniyeh Diikuti Lautan Pelayat--

Prosesi Pemakaman Simbolis Pimpinan Hamas Ismail Haniyeh Diikuti Lautan Pelayat

Teheran, sumeks.co - Lautan pelayat berkumpul di jalan-jalan Teheran untuk mengikuti prosesi pemakaman simbolis Ismail Haniyeh, pemimpin politik Hamas yang tewas dalam sebuah serangan di ibu kota Iran, Teheran. 

Prosesi ini menjadi simbol duka mendalam bagi para pendukung dan warga yang mengecam tindakan kekerasan tersebut.

Pemerintah Iran dan kelompok Hamas menuduh Israel sebagai pelaku di balik serangan mematikan yang menargetkan Haniyeh dan pengawalnya dini hari Rabu, pukul 02:00 waktu setempat. 

Meskipun dituduhkan, hingga saat ini belum ada konfirmasi atau bantahan resmi dari pemerintah Israel.

Kematian Haniyeh tak berjarak lama dengan  insiden terpisah di mana Israel menargetkan dan membunuh Fuad Shukr, komandan tinggi Hizbullah, dalam serangan udara di Beirut. 

BACA JUGA:Innalillahi, Usai Bertemu Kalla dan Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Hamas Ini Tewas dalam Serangan

BACA JUGA:Israel Dibikin Shock, China Satukan Pejuang Hamas dan Fatah di Beijing Tinggalkan Janji Damai Palsu Amerika

Insiden ini meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi konflik menjadi perang regional yang lebih luas.

Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran,  akan memimpin doa untuk Haniyeh menjelang pemakamannya yang akan dilaksanakan di Doha, Qatar. 

ya Pengumuman kematian Haniyeh disampaikan oleh Garda Revolusi Iran, menandai serangan tersebut sebagai pelanggaran kedaulatan negara.

Di Jakarta, Presiden Indonesia Joko Widodo mengutuk pembunuhan Haniyeh, menyebutnya sebagai tindakan kekerasan yang tidak dapat ditoleransi. 

"Itu sebuah kekerasan, pembunuhan yang tidak bisa ditoleransi dan terjadi di wilayah kedaulatan Iran,” ujar Presiden Jokowi.

Jokowi, menegaskan bahwa Indonesia dan banyak negara lain mengecam keras aksi kekerasan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: