Ini Deretan Pelatih Legend Sriwijaya FC, Sakit Ketika Ingat Laga di Kanjuruhan Laskar Wong Kito Turun Tahta

Ini Deretan Pelatih Legend Sriwijaya FC, Sakit Ketika Ingat Laga di Kanjuruhan Laskar Wong Kito Turun Tahta

Inilah deretan sebagian pelatih legend tim sepak bola Sriwijaya FC (SFC) Palembang--

Deretan Pelatih Legendaris yang Sriwijaya FC, Sakit Ketika Ingat Laga di Kanjuruhan Laskar Wong Kito Turun Tahta

Palembang, sumeks.co - Tim sepak bola Sriwijaya FC (SFC) Palembang, klub sepak bola kebanggaan Wong Kito ini, telah melalui berbagai fase dalam perjalanan panjangnya di kancah sepak bola Indonesia.

Tak hanya para pemain, deretan pelatih (coach) yang memimpin tim ini juga turut memberikan kontribusi signifikan dalam pencapaian dan perkembangan klub.

Sayang klub yang pernah moncer ini harus terjerembab ke liga 2. Akankah bisa kembali promosi ke liga 1, tahta tertinggi Liga Indonesia.

Butuh perjuangan, butuh modal dan butuh support yang tidak mudah. 

Akankah Sriiwjaya FC kembali ke kasta teratas liga Indonesia. Tegantung pemimpin Sumatera Selatan (Sumsel).

Paling tidak permainan para pemain legendaris Sriwijaya FC di Bumi Sriwijaya Jakabaring Palembang, 30 Juni 2024 yang disponsori oleh Mata Hati (Mawardi Yahya-Anita Noeringhati),memberi harapan baru.

BACA JUGA:Pesan RD Kepada Para Support: Kembalikan Marwah SFC dan Jaga Nama Baik Klub

BACA JUGA:Didepan Kayamba dan Pemain Legend, MataHati Janji Bawa Sriwijaya FC Kembali ke Liga 1


Sejumlah sudut kantong parkir stadion Bumi Sriwijaya Jakabaring homebase Sriwijaya FC penuh saat laga reuni legend 30 Juni 2024. Foto: usta sumeks.co--

(Mawardi Yahya-Anita Noeringhati) telah mengobati rindu para suporter Sriwijaya FC melalui pertandingan Big Match Reuni Legend Sriwijaya FC.

Berikut adalah rangkuman daftar pelatih yang telah menakhodai Sriwijaya FC sejak awal berdirinya hingga kini:

Musim 2005

Arsitek yang menangani klub Sriwijaya FC yang baru dibeli oleh Pemprov Sumsel adalah pelatih kelahiran Inggris, Erick William.

Pelatih yang berpaspor Australia ini berpengalaman ini ikut mengantar transisi dari Persijatim FC Solo ke manajemen baru di Palembang.

Sejumlah skuat Persijatim tetap dibawa, seperti Gregory Junior Nwokolo kelahiran Nigeria.

Erick William termasuk pelatih yang mengawali perjalanan Sriwijaya FC, memberikan fondasi awal bagi tim di bumi Sriwijaya ini.

 

Musim 2005-2006

Setelah kontrak Erick habis, SFC dilatih oleh Jenni Wardin, yang sebelumnya adalah asisten Erick William.

Jenni juga berperan dalam transisi awal tim, membawa nuansa lokal ke dalam strategi tim.

Meski demikian, performa tim berjuluk Laskar Wong Kito ini tak kunjung bagus dan terancam degradasi, sehingga manajemen mengontrak pelatih baru, Suimin Diharja.

Suimin asal Binjai Sumut, Jenni Asal Sumsel adalah Pelatih lokal ini turut membawa Sriwijaya FC melewati tahun-tahun awal kompetisi nasional meski belum berhasil mencapai prestasi puncak.

Musim 2007-2008

Rahmad Darmawan memimpin Sriwijaya FC mencapai puncak kejayaannya dengan meraih gelar juara Liga 1 (Liga Djarum Indonesia) dan Copa Indonesia (Copa Dji Sam Soe). Di bawah kepemimpinannya, Sriwijaya FC menjadi tim yang disegani di Indonesia.

BACA JUGA:Membludak! Suara Suporter Bergemuruh di Stadion GSJ Palembang: Kami Rindu Kejayaan SFC

BACA JUGA:Manajemen SFC Resmi Pecat Coach Yoyo Sebagai Pelatih, Ini Pesannya untuk Pelatih Baru


Meski diguyur hujan, para penonton tak beranjak dari tribun, haus dan rindu Sriwijaya FC (SFC) berlaga. Foto: edy sumeks.co--

Musim 2010–2011

Ivan Kolev, pelatih asal Bulgaria, membawa perspektif internasional dan pendekatan berbeda dalam melatih tim.

Sebelumnya, Ivan Kolev menjabat sebagai pelatih tim nasional sepak bola Indonesia. Meski demikian, pada 11 Juli 2011, Presiden Sriwijaya FC, Dodi Reza Alex, memastikan pihaknya sudah memutus kontrak Kolev. Ia kemudian digantikan oleh duet Kashartadi dan Keith Kayamba Gumbs untuk musim 2011/2012.

Musim 2011–2013

Kas Hartadi melanjutkan kesuksesan Rahmad Darmawan dengan mempertahankan performa tim di kompetisi tingkat atas. Meski demikian, ada masa-masa sulit seperti pemain mogok latihan karena gaji yang belum dibayar, yang akhirnya berujung pada pemecatan Kas Hartadi.

Musim 2013–2014

Subangkit, pelatih berikutnya, memberikan kontribusi dalam masa transisi tim dengan pendekatan yang lebih taktis. Namun, kondisi Sriwijaya FC belum membaik dan mendekati degradasi, sehingga Subangkit dicopot dan dipindahkan untuk melatih SFC U-19.

Musim 2014–2016

Benny Dollo, pelatih berpengalaman asal Manado, membawa stabilitas dan pengalaman luas kepada tim. Sebelumnya, ia pernah membawa Arema juara Divisi Utama Liga Indonesia di tahun 2004 serta dua kali juara Copa Dji Sam Soe di tahun 2005 dan 2006.

Musim 2016–2017

Widodo C. Putro, mantan asisten pelatih Timnas, membawa inovasi dalam permainan dan strategi tim.

Namun, target juara tidak terpenuhi, dan Widodo mengakhiri masa jabatannya setelah Sriwijaya FC terjungkal pada babak delapan besar Piala Presiden 2017.

BACA JUGA: Chencho Gyeltshen Ujung Tombak SFC, Followers Akun Istagramnya Mencapai 109K

BACA JUGA:Laga Reuni Legends Sriwijaya FC Berakhir 2-2, Hingga Dilanjutkan Babak Penalti

Musim 2017

Osvaldo Lessa, pelatih asal Brasil, menambahkan sentuhan permainan indah dan taktis. Namun, target tidak tercapai sehingga kontraknya diputus oleh Presiden SFC, Dodi Reza. Hartono Ruslan kemudian mengambil alih sebagai caretaker.

Musim 2018

Ini masa sulit SFC, pelatih Rahmad Darmawan (RD) kembali memimpin tim untuk kedua kalinya, berusaha mengembalikan kejayaan Sriwijaya FC.

Namun, upaya ini tidak berhasil, apalagi ada miss antara menegemen dengan Rahmad , dan ia digantikan oleh Subangkit yang memberikan pendekatan lebih lokal.

Ada kejadian unik, sejumlah pemain SFC hengkang ke Arema. Subangkit kemudian digantikan oleh pelatih asal Argentina, Alfredo Vera. Setelah kekalahan dari Arema, Alfredo Vera harus turun tahta.

ya Kekalahan 2-1 atas Arema di 12 Sepetember 2018  membuat Laskar Wong Kito harus turun kasta ke Liga 2 pada musim 2019

Kondisi ini diperparah oleh kekalahan Dodi Reza Presiden SFC dalam pilkada Gubernur Sumsel melawan Herman Deru, yang mengakibatkan mundurnya Dodi dari manajemen Sriwijaya FC.

BACA JUGA:Sriwijaya FC Kena Sanksi Pengurangan 3 Poin, Laskar Wong Kito Melorot ke Posisi 4 Klasemen

BACA JUGA:Tahan Imbang Sriwijaya FC 2-2, PSMS Medan Hentikan Langkah Laskar Wong Kito ke Liga 1

Muddai Madang direksi PT SOM (SFC) mengaku sedih. merasa dirinya yang paling bertanggung jawab atas perjalanan Sriwijaya FC di kompetisi Liga 1 2018. Rasa kecewa bercampur sedih sangat dirasakannya.

2019: Hartono Ruslan dan Kas Hartadi kembali untuk membawa stabilitas dan semangat juara, meskipun klub masih berkompetisi di liga 2.

2020-2024: Beberapa pelatih seperti Budiarjo Thalib, Nil Maizar, Liestiadi, dan Hendri Susilo di akhir 2023 berusaha membawa pendekatan segar dan inovatif, fokus pada pengembangan pemain muda, dan strategi baru untuk mengembalikan kejayaan Sriwijaya FC di kancah sepak bola Indonesia.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: