Jadwal Kedatangan Jemaah Haji Kloter 1 Asal Sumsel, Diundur Jadi Tanggal 23 Juni 2024, Delay 13 Jam
Jemaah haji asal Sumsel yang tergabung dalam Kloter 1 Debarkasi Palembang, tampak sedang beristirahat di Bandara Jeddah sembari menunggu jadwal keberangkatan pulang ke Tanah Air. --
"Selanjutnya, koper bagasi jemaah akan dibawa lebih dahulu setelah proses penimbangan. Barang bawaan yang ikut jemaah naik bus adalah tas kabin," katanya.
Ia berpesan jemaah agar memperhatikan ketentuan barang yang boleh dan dilarang dibawa terbang dengan bersama Saudia Airlines dan Garuda Indonesia baik dari Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah dan Bandara Internasional Pangeran Mohammad Bin Abdul Aziz Madinah.
"Pihak maskapai Saudia dan Garuda hanya akan mengangkut barang berlogo Saudia Airlines dan Garuda Indonesia," ujar dia.
Penimbangan koper jemaah haji. --
Ia menjelaskan, sesuai ketentuan penerbangan penumpang dapat membawa 1 buah tas pasport, 1 buah koper kecil (tas kabin) dengan berat maksimal 7 kg dan dibawa masing-masing penumpang, dan 1 buah koper besar (koper bagasi) dengan berat maksimal 32 kg dan akan diangkut dengan kargo pesawat.
"Setiap jemaah haji penumpang Saudia Airlines dan Garuda Indonesia akan mendapatkan 1 botol air zamzam (5 liter) yang dibagikan setibanya di asrama haji Indonesia," jelas dia.
BACA JUGA:Diduga Alami Kelelahan Usai Thawaf & Sa'i, 1 Jemaah Haji Asal Ogan Ilir Wafat di Tanah Suci Mekkah
BACA JUGA:Besok Jemaah Haji Nafar Awal Kembali ke Hotel di Makkah
Selanjutnya, Widi menyebut jenis barang yang dilarang dibawa di tas bagasi dan tas jinjing jemaah.
1. Air zamzam dalam ukuran dan kemasan apa pun;
2. Uang cash lebih dari Rp100.000.000 (SAR 25.000);
3. Cairan, aerosol, gel;
4. Senjata, senjata api, senjata tajam;
5. Powerbank atau hardisk boleh dibawa masuk tas kabin;
6. Barang yang mudah meledak atau terbakar;
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: