Prosesi di Mina Usai, PPIH Minta Jemaah Pulihkan Fisik Sebelum Thawaf Ifadhah, Sai, dan Wada

Sementara, bagi jemaah haji lansia, sakit, lemah dan risti, serta jemaah wanita yang sedang haid, menurut Khalil, gugur kewajiban thawaf wada’-nya dan tidak dikenakan dam.

"Jemaah haji yang sehat dan tidak ada halangan/uzur, melaksanakan thawaf wada’ paling lambat 12 jam sebelum rencana jadwal pulang," tandasnya.

BACA JUGA:Kemenag Pastikan Mobilisasi Jemaah Indonesia di Muzdalifah Selesai Tetap Waktu

BACA JUGA:Pelaksanaan Puncak Haji, Demi Keselamatan Jemaah Agar Patuhi Waktu saat Lontar Jumrah

PPIH kembali mengingatkan jemaah haji agar mematuhi jadwal dan jalur melontar jumrah yang telah ditetapkan dan yang telah diberikan sesuai kloternya masing-masing.

Hindari melontar jumrah pada saat cuaca panas yang berlebih dan terlebih dalam kondisi berdesak-desakan.

Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda mengatakan, bagi jemaah haji yang mengambil pilihan Nafar Awal, diperbolehkan untuk meninggalkan Mina sebelum matahari terbenam pada 12 Zulhijah.

“Sedangkan jemaah haji yang mengambil pilihan Nafar Tsani dapat meninggalkan Mina pada 13 Zulhijah,” terang Widi dalam keterangan resmi Kemenag di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta.

BACA JUGA:Puncak Haji, Hari Ini Seluruh Jemaah Haji Laksanakan Wukuf di Arafah

BACA JUGA:Serba-Serbi Idul Adha 2024, Mulai Dari Tradisi Kurban di Beberapa Negara Hingga Tips Iduladha Bermakna

Keberangkatan dari Mina menuju hotel di Makkah, dimulai dari pagi hari hingga selesai. Bus akan menjemput jemaah di sekitar tenda Mina, kemudian mengantar jemaah ke hotel di Makkah.

Ia berpesan, jemaah agar tetap berkelompok saat berjalan menuju jamarat dan saat melontar jumrah.

“Jangan memisahkan diri. Jangan sungkan untuk meminta bantuan petugas yang berada di setiap titik di jalur menuju jamarat bila menemui hambatan dan kesulitan,” jelasnya.

Sumber: