Begini Respon Netanyahu, dan Pimpinan Hamas Soal Jaksa ICC yang Mengajukan Perintah Penangkapan

Begini Respon Netanyahu, dan Pimpinan Hamas Soal Jaksa ICC yang Mengajukan Perintah Penangkapan

pemimpin Hamas Yahya Sinwar, Joe Biden dan Benjamin Netanyahu --

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menolak keputusan Jaksa Mahkamah Pidana Internasional (ICC) Karim Khan yang meminta surat perintah penangkapan terhadap Perdana Meneti Israel benyamin Netanyahu.

Joe Bidan sebut akun tersebut, menegaskan apa yang dilakukan PM Israel adalah untuk perlindungan terhadap warga sipil dan bukan genosida.

BACA JUGA:Israel Melancarkan Serang Balik ke Iran, Bisa Berdampak ke Indonesia?

BACA JUGA:Ratusan Tawon Liar Sengat 12 Tentara Zionis Israel Hingga Sekarat, Azab dari Allah SWT?

Diketahui, jaksa ICC telah Mengajukan Surat Perintah Penangkapan untuk Netanyahu. Bahkan bukan hanya Netanyahu tapi juga pemimpin Hamas

Ya, Jaksa Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) telah mengajukan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Bahkan bukan hanya Netanyahu saja tapi juga pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar.

Keduanya dituduh bertanggung jawab atas kejahatan perang dan kemanusiaan yang dilakukan sejak 7 Oktober 2023. 

Karim Khan, Jaksa penuntut ICC, juga menargetkan pemimpin Hamas lainnya seperti Ismail Haniyeh dan Mohammed al-Masri, serta Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dengan tuduhan yang sama.

Keputusan untuk menerbitkan surat perintah penangkapan akan ditentukan oleh panel hakim ICC setelah menilai bukti yang diajukan. 

BACA JUGA:Warganet Berbondong-Bondong Posting Status Gambar Buah Semangka, Ternyata Ini Artinya

BACA JUGA:Ramai Gambar dan Emoji Semangka di Media Sosial Sebagai Dukung Palestina

Proses ini bisa memakan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Penting untuk dicatat bahwa ICC tidak memiliki kekuatan eksekutif untuk memaksakan penangkapan.

Bagiaman respon Israel?. Benny Gantz, Menteri kabinet perang dan rival politik Netanyahu, mengkritik keputusan jaksa ICC. 

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, telah mengumumkan pembentukan pusat komando khusus untuk menanggapi putusan ICC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: