Tiongkok Cina Dikabarkan Keruk Tambang Emas Murni di Provinsi Sumatera Barat, Hampir 30 Hektar Bakal Lenyap?

Tiongkok Cina Dikabarkan Keruk Tambang Emas Murni di Provinsi Sumatera Barat, Hampir 30 Hektar Bakal Lenyap?

Negara Tiongkok Cina dikabarkan sedang mengincar tambang emas yang dipenuhi emas murni seluas 28.840 hektar, di Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).--

Kadar emas dimiliki masing-masing wilayah juga berbeda. Kendati, Emas paling mahal di Sungai Batanghari. Sedangkan, di Bangko dan Pamong harga lebih murah.

Untuk sekali periode menambang, menghabiskan satu sampai tiga bulan, para pekerja bisa membawa upah sekitar Rp40 juta.

Berdasarkan penuturan warga sekitar, pekerja ilegal Negara Tiongkok Cina sengaja didatangkan untuk membantu proses produksi dan mencari tahu kandungan emas.

BACA JUGA:Tambang Emas Provinsi Sumsel Ditemukan! Ada Bongkahan Emas Seukuran Kepala Bayi? Masih Diteliti Jepang dan AS

BACA JUGA:Selain Bengkulu, Diam-diam Provinsi Sumsel Punya Potensi Tambang Emas Murni dan Berlian, Bernilai Triliunan?

"Disana banyak orang Tiongkok, mereka tak bisa bahasa Indonesia," ucap Doni warga sekitar.

Sejak desa terpencil di desa pemekaran Provinsi Bengkulu dikabarkan menyimpan satu juta ton emas murni, PT Freeport kabarnya segera melirik wilayah tersebut.

Bahkan tak hanya itu, simpanan emas satu juta ton itu turut membuat negara besar begitu tergiur untuk menguasainya.

Diantara banyak negara besar seperti Tiongkok, Portugis, Belanda, hingga Jepang ikut bersaing dalam memperebutkan wilayah yang terdapat emas murni satu juta ton tersebut.

BACA JUGA:Tambang Emas Papua Tinggal Kenangan! Emas Murni 1 Juta Ton yang Dilirik Freeport Bertahan Hingga Puluhan Tahun

BACA JUGA:Bukan Tambang Emas Papua dan Bengkulu, Desa Kecil Ini yang Diincar Freeport! Simpan 40 Juta Ton Emas Murni?

Namun akhirnya, Belanda yang saat itu masih menduduki Indonesia maka membuat negara lainnya terpaksa menyingkir.

Bahkan, desa terpencil yang menjadi lumbung emas di daerah pemekaran Provinsi Bengkulu, pernah mengekspor ratusan ton emas dan perak ke seluruh dunia.

Dilansir dari berbagai sumber, desa terpencil di daerah pemekaran Provinsi Bengkulu, pertama kali ditemukan oleh perusahaan Belanda bernama Mijnbouw Maatschappij Simau (MMS) pada tahun 1908.

Saat ditemukan, MMS langsung melakukan penambangan emas di desa terpencil daerah pemekaran Provinsi Bengkulu hingga puluhan tahun, dimulai sejak 1908 hingga 1941.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: