Sudahkah Bersiap? Ciri-ciri dan Amalan Mustajab di Lailatul Qadar

Sudahkah Bersiap? Ciri-ciri dan Amalan Mustajab di Lailatul Qadar

Ciri-ciri dan amalan mustajab di malam Lailatul Qadar--

SUMEKS.CO – Sudahkah bersiap untuk menyambut malam Lailatul Qadar? Lailatul Qadar, yang sering disebut sebagai malam seribu bulan, adalah malam yang penuh berkah dan ampunan. 

Di malam inilah diturunkan Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW. Keutamaan Lailatul Qadar begitu besar, pahala beribadah pada malam tersebut dilipatgandakan melebihi seribu bulan.  

Hadis Rasulullah SAW menyebutkan ciri-cirinya sebagai malam yang tenang, sejuk, dan sunyi. Biasanya terjadi pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

Ramadhan, bulan suci penuh puasa, adalah waktu bagi umat Muslim untuk memperdalam hubungan mereka dengan Allah SWT. 

BACA JUGA:Islamic History! Kisah Pembebasan Andalusia Oleh Thariq bin Ziyad pada 19 Ramadan 92 Hijriyah

BACA JUGA:7 Alasan Zakat Fitrah Diwajibkan untuk Muslim Hingga Dijadikan Rukun Islam, Ternyata Karena Ini...

Meskipun menahan diri dari makanan dan minuman menjadi inti utama, Ramadhan menawarkan harta karun berkah lainnya. Di antara berkah tersebut, Lailatul Qadar, atau Malam Kemuliaan, menjadi sorotan sebagai harapan dan ganjaran yang luar biasa.

Berbeda dengan rutinitas puasa dan sholat Tarawih yang sudah diatur, Lailatul Qadar diselimuti aura misteri yang menawan. Tanggal pastinya tidak diketahui, tersembunyi di antara sepuluh hari terakhir Ramadhan. 

Ketidakpastian ini memicu semangat pengabdian yang kuat, mendorong umat Muslim untuk meningkatkan ibadah mereka sepanjang periode ini.

Aisyah RA meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW menunjukkan kesungguhan luar biasa dalam beribadah pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. 

BACA JUGA:Umat Muslim Wajib Tahu! Ini Penjelasan Mengenai Fidyah dalam Islam Sebagai Pengganti Puasa yang Ditinggalkan

BACA JUGA:Terlalu! Masjid Al-Omari Gaza, Saksi Bisu Sejarah Kejayaan Islam di Palestina Hancur Lebur Oleh Agresi Israel

Beliau meningkatkan intensitas ibadahnya dibandingkan dengan hari-hari lainnya di bulan suci tersebut. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya sepuluh hari terakhir Ramadhan bagi beliau.

Kesungguhan Rasulullah SAW ini patut menjadi teladan bagi umat Islam. Hendaknya meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah di periode istimewa ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: