PTBA Manfaatkan Lahan Bekas Tambang untuk Pusat Persemaian Hingga Kota Wisata

PTBA Manfaatkan Lahan Bekas Tambang untuk Pusat Persemaian Hingga Kota Wisata

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bekerja sama dengan PT PLN Energi Primer Indonesia dan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema "Ekonomi Sirkuler Melalui Revitalisa--

SUMEKS.CO - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bekerja sama dengan PT PLN Energi Primer Indonesia dan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema "Ekonomi Sirkuler Melalui Revitalisasi Lahan Kritis" pada tanggal 23-24 Maret 2024.

Venpri Sagara, General Manager PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Unit Pertambangan Tanjung Enim, didaulat sebagai salah satu pembicara dalam FGD Ekonomi Sirkuler Melalui Revitalisasi Lahan Kritis di Yogyakarta.

Kehadirannya di acara tersebut menunjukkan komitmen PTBA dalam mendukung penerapan ekonomi sirkuler, khususnya dalam upaya merevitalisasi lahan kritis.

Venpri memaparkan strategi PTBA dalam menjalankan ekonomi sirkuler dalam rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) dan reklamasi lahan bekas tambang.

BACA JUGA:Ingin Membeli Mobil Bekas untuk Mudik Lebaran? Perhatikan 10 Tips ini

BACA JUGA:Ponsel Flip Motorola Razr, Apakah Layak Dibeli? Simak Pertimbangannya

Pemanfaatan lahan pasca tambang untuk pusat persemaian merupakan salah satu solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan lingkungan dan ekonomi.

Rehabilitasi DAS dengan bibit tanaman dari pusat persemaian di lahan pasca tambang merupakan solusi inovatif untuk mengatasi kerusakan lingkungan dan meningkatkan ekonomi. 

"Pusat persemaian di lahan pasca tambang PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, mampu menghasilkan 500 ribu bibit tanaman per tahun. PTBA menargetkan peningkatan kapasitas produksi bibit tanaman dari pusat persemaian di lahan pasca tambang menjadi 2-3 juta bibit per tahun. Peningkatan kapasitas produksi bibit tanaman di pusat persemaian PTBA menyesuaikan dengan progress reklamasi lahan. Hal ini berarti bahwa PTBA akan meningkatkan produksi bibit tanaman seiring dengan kebutuhan untuk merehabilitasi lahan bekas tambang," kata Venpri. 

PTBA menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan melakukan rehabilitasi DAS di beberapa lokasi.

BACA JUGA:Ditangkap Polisi, Komplotan Pencuri Velg Mobil di Lubuklinggau Rayakan Lebaran IdulFitri di Sel Tahanan

BACA JUGA:Sahur On The Road! 234 SC Palembang Berbagi 1000 Porsi Makanan di Beberapa Titik Kota

PTBA menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat dengan melibatkan mereka dalam berbagai tahap rehabilitasi DAS.

"PTBA mengutamakan penanaman tanaman produktif, buah-buahan, mangrove, dan tanaman endemik dalam kegiatan rehabilitasi DAS. Realisasi penyebaran rehabilitasi DAS yang telah dilakukan Bukit Asam berdampak kepada sekitar 222.000 hari orang kerja (HOK), dengan perputaran ekonomi sekitar Rp 22 miliar. Nilai ini akan terus bertambah sampai terpenuhinya seluruh kewajiban atas Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH)," ujar Venpri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: