Jalur KA Gunung Megang - Penanggiran Sudah Bisa Dilalui, Pengiriman Batu Bara PTBA Berangsur Normal
PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre III Palembang menginformasikan bahwa jalur kereta api (KA) antara Gunung Megang dan Penanggiran kembali normal.--
Saat ini, KA yang melintasi jalur tersebut masih beroperasi dengan kecepatan terbatas untuk memastikan keselamatan perjalanan.
Kecepatan ini akan diatur berdasarkan kondisi jalur dan hasil evaluasi yang dilakukan oleh KAI.
BACA JUGA:Hari Ini Rumah Pak Usman Mantan Miliarder Tinggal Sendiri di Rumah Mewah Terbengkalai Dibersihkan
BACA JUGA:Pemeriksaan Tambahan Kasus Asrama, Tersangka Oknum Notaris Jogjakarta Dicecar Penyidik Selama 5 Jam
Diharapkan proses perbaikan permanen jalur KA dapat segera diselesaikan sehingga kereta api dapat kembali beroperasi dengan normal dan kecepatan optimal.
Terkait hal ini, Corporate Secretary PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Niko Chandra menyampaikan ucapan terima kasih kepada PT KAI dan semua pihak yang membantu percepatan perbaikan.
Pulihnya jalur kereta api (KA) Gunung Megang - Penanggiran setelah robohnya girder pada proyek pembangunan jalan layang Bantaian membawa angin segar bagi PT Bukit Asam (PTBA).
Jalur yang kembali beroperasi ini memungkinkan pengiriman batu bara PTBA dari Tanjung Enim kembali normal.
BACA JUGA:Shuttle Bus Pemkab Ogan Ilir Mulai Beroperasi, Sediakan 20 Tempat Pemberhentian
"Kami terus melakukan koordinasi dengan PT KAI dan pihak terkait lainnya untuk percepatan pemulihan jalur, serta memastikan distribusi batu bara dapat berjalan sesuai target yang ditetapkan," kata Niko.
Selanjutnya normalisasi dan perbaikan jalur dilanjutkan di jalur hilir di petak jalan tersebut. PT KAI pihaknya memastikan bahwa proses evakuasi terus berlanjut dan berjalan lancar.
Dengan pulihnya jalur KA, PTBA optimis dapat meningkatkan kembali produksi batu bara dan memenuhi target yang telah ditetapkan. Hal ini tentunya akan berdampak positif bagi perekonomian nasional.
Sebelumnya, PTBA terpaksa mengurangi produksi batu bara akibat terhambatnya jalur KA. Hal ini tentu saja berdampak pada perekonomian dan penerimaan negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: