Masyaallah! Usia 7 Tahun Belum Hafal Al Quran Jadi Aib, Kota Tandus Ini Tempat Penghafal Quran Terbaik Dunia

Masyaallah! Usia 7 Tahun Belum Hafal Al Quran Jadi Aib, Kota Tandus Ini Tempat Penghafal Quran Terbaik Dunia

Kota Syinqith merupakan kota penghafal Al Quran terbaik di dunia, jika ada anak kecil yang masih berumur 7 tahun dan belum hafal Al-Qur'an, maka itu adalah aib.-Foto: Screenshoot YouTube KabarPedia-

SUMEKS.CO - Ulama-ulama besar dunia pasti mengetahui saat menyebut nama Kota Syinqith, kota penghafal Al Quran terbaik di dunia. Bahkan anak 7 tahun belum hafal Al Quran jadi aib bagi keluarga.

Sejak dalam kandungan pendidikan Al Quran sudah diajarkan bagi anak-anak Syinqith, karena ibu mereka akan sibuk membaca Al Quran. 

Setelah lahir anak tersebut akan memperdengarkan bacaan Al Quran sepanjang waktu. 

Begitu masuk usia 5 tahun, mereka akan mendapatkan pengajaran Al Quran secara intens mulai dari bacaan, pelafalan hingga penulisan.

BACA JUGA:5 Kunci Amalan Melancarkan Rezeki Agar Tidak Serat dan Tersendat, Bikin Harta Terus Bertambah

Masyarakat disana menyebutnya sebagai aib tersendiri bagi keluarga apabila memiliki anak yang sudah berusia 7 tahun, namun belum hafal Al Quran. 

Syinqith dikenal sebagai kota yang memiliki tradisi menghafal Al Quran terbaik di dunia. 

Hal tersebut didukung oleh kekuatan hafalan-hafalan masyarakat Syinqith yang luar biasa. 

Di Kota Syinqith anak kecil yang sudah bisa menghafal Alquran bukanlah menjadi suatu hal yang luar biasa. 

BACA JUGA:Tips Hidup Sederhana Ala Rasulullah SAW Meski Telah Sukses Merintis Karir Dagang Antar Negara

Karena di kota ini memang sudah menjadi budaya atau kebiasaan untuk menghafal Al Quran sejak usia belia. 

Syinqith merupakan sebuah kota kuno yang hampir tenggelam oleh pasir, penggurunan yang terus bergerak ke selatan dengan kecepatan 48 km pertahun terus melenyapkan gurun seluas 260 hektar hingga membuat Syinqith berada di kondisi yang mengkhawatirkan. 

Banyak pasir menumpuk di jalan dan halaman rumah serta masjid yang semarak sejak Abad ke-13.

Padahal dulunya kota ini dihuni sekitar 20 ribu orang, tetapi kini seiring adanya penggurunan yang terus meluas dan hampir meratakan bangunan dengan pasir, hanya tersisa ribuan orang yang memilih tinggal bertahan dalam kondisi yang terancam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: