Kelompok Terorisme di Indonesia dalam Kondisi Laydown, Tito Karnavian: Tetap Harus Diwaspadai!

Kelompok Terorisme di Indonesia dalam Kondisi Laydown, Tito Karnavian: Tetap Harus Diwaspadai!

Tito Karnavian, Plt Menteri Kordinator Bidang Hukum, Politik, Hukum dan Keamanan mengatakan kelompok teroris di Indonesia sedang dalam kondisi laydown.--

BACA JUGA:Kobarkan Semangat Kebangsaan dan Cinta Tanah Air, BNPT dan FKPT Riau Membumikan Pancasila Lewat Musik

"Perlu diwaspadai karena ini ibarat fenomena gunung es," katanya.

Semntara itu, sebanyak 70,2 persen remaja atau siswa SMA masuk dalam kategori remaja toleran. Sedangkan, 22,4 persen merupakan remaja intoleran pasif.

Sisanya 5 persen, merupakan remaja intoleran aktif dan 0,6 persen menjadi remaja yang rentan terpapar.

"Ini tantangan kita karena program kerja BNPT harus fokus sesuai tagline yakni hadir untuk ibu, anak dan remaja," tuturnya.

BACA JUGA:KENDURI, Cara BNPT RI dan FKTP Sumsel Tekan Indeks Potensi Terorisme di Kecamatan Talang Kelapa

Lebih dari itu, I BNPT telah mendedikasikan program kerja tahun 2024, untuk mengantisipasi penetrasi doktrin radikalisasi.

Sementara itu, Mayjen  Roedy Widodo Deputi bidang pencegahan perlindungan dan deradikalisasi mengatakan, program kerja deputi telah mencapai zero attack terrorism hasil dari operasi kontra.

Dijelaskan Mayjen Roedy Widodo, satu tahun terakhir tidak ada serangan teror. Kendati program kontra radikalisasi harus lebih optimal.

Kurangnya awarness terkait ancaman pada Objek Vital dan Publik hingga belum memenuhi standar minimum sesuai Peraturan BNPT Nomor 3 tahun 2020.

BACA JUGA:Berikut Penjelasan Kepala BNPT RI Jelaskan Soal Usulan Mekanisme Kontrol Rumah Ibadah

"Deputi kami terus mengupayakan agar BNPT masuk dalam Inpres/Kepres dalam pengamanan event internasional," ujarnya.

Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan, saat ini Indonesia berada ranking 24. Ini karena pemerintah memasukkan KKB kegolongan kelompok teroris.

"Seharusnya kita berada di ranking 80 an," katanya. 

Deputi juga terus melakukan pemantauan terhadap akun akun sosial media. Termasuk beberapa akun yang intoleran berhasil di takedown.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: