Gara-Gara Skandal Mesin Toyota Fortuner Bos TMMIN Minta Maaf, Stop Ekspor Sementara

Gara-Gara Skandal Mesin Toyota Fortuner Bos TMMIN Minta Maaf, Stop Ekspor Sementara

Toyota Fortuner yang diproduksi Jepang diungkap bahwa mesin diesel berkode 1 GD yang dipasang pada SUV tersebut mengalami manipulasi tenaga selama proses homologasi. --dok sumeks.co

Gara-Gara Skandal Mesin Toyota Fortuner Bos TMMIN Minta Maaf, Stop Ekspor Sementara 

SUMEKS.CO – Petinggi Toyota minta maaf atas skandal mesin Toyota Fortuner. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) sebagai produsen Toyota Indonesia menyetop ekspor sementara. 

TMMIN juga telah menghentikan beberapa lini produksi setelah mengakui kecurangan dalam sertifikasi mesin. 

Kecurangan dalam sertifikasi mesin ini pun tidak hanya berdampak pada mobil yang menggunakan mobil tersebut tetapi juga pada model lain. 

BACA JUGA:Kendaraan Masa Depan, Hadirkan Toyota RAV4 GR Sport PHEV: Simbol Evolusi Dalam Teknologi

Sepuluh model yang menggunakan mesin dan terkena dampak secara global atas skandal Fortuner ini seperti Van HIACE, Hilux, SUV Land Cruiser 300 dan Lexus LX500D.

Chairman Toyota Motor Corporation (TMC), Akio Toyoda, meminta maaf kepada semua pihak terkait serangkaian kasus yang melibatkan grupnya beberapa waktu terakhir.

Toyoda bahkan sampai menundukkan badan memperjelas permohonan maafnya karena menyesal atas penyimpangan yang terjadi. 

Tidak hanya Toyoda, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam buka suara soal ini.

BACA JUGA:SUV Paling Ikonik! Inilah Keunggulan Toyota Fortuner, Nomor 8 Malah dapat Cuan

Bob Azam menyampaikan bahwa model kendaraan yang mengalami skandal itu tidak berdampak pada kendaraan Toyota Indonesia. 

Toyota Fortuner yang diproduksi Jepang diungkap bahwa mesin diesel berkode 1 GD yang dipasang pada SUV tersebut mengalami manipulasi tenaga selama proses homologasi. 

Proses homologasi menjadi sorotan sebab sertifikasi tersebut yang menentukan apakah kendaraan telah memenuhi standar yang ditetapkan.

Kecurangan yang dilakukan ini diungkap setelah komite investigasi Toyota Industries Corporation (TICO) menemukan bahwa ECU diganti dengan perangkat lunak lain. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: