Palestina Insight! 90 Hari Badai Al-Aqsha, Inilah Perubahan Besar yang Terjadi
Seorang anak mengibarkan bendera Palestina sebagai simbol perlawanan terhadap penindasan yang dilakukan Israel.--net
SUMEKS.CO - Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), Ismail Haniyeh mengatakan bahwa operasi Taufan Al-Aqsha merupakan sejarah baru bagi rakyat Palestina.
Taufan Al-Aqsha sendiri memiliki makna badai Al-Aqsha yang menjadi nama gerakan operasi bagi Hamas.
Badai Al-Aqsha yang merupakan serangan mendadak dari Hamas pada 7 Oktober diketahui karena terinspirasi Perang Arab-Israel pada 1973.
Hamas menjalankan seruan mendiang Presiden Mesir, Anwar Sadat : “Kenalilah musuhmu” dan menjalankan taktik perang yang sama.
Hamas dipastikan telah belajar cukup lama secara detail dan rahasia mengenai faktor dibalik keberhasilan serangan bersama oleh Mesir–Suriah pada Perang Arab-Israel tahun 1973.
Sejak itu, beberapa perguruan tinggi membuka jurusan bahasa Ibrani untuk mengenal budaya dan karakter orang Yahudi.
Hasilnya, Mesir berhasil memukul mundur pasuka Israel di Gurun Sinai pada 6 Oktober 1973.
Serangan 7 Oktober 2023 lalu tepat 50 tahun Perang arab-Israel tahun 1973 dan merupakan hari sabtu yang menjadi hari libur Yahudi.
Pada hari sabtu, umumnya masyarakat Yahudi akan mempergunakan hari tersebut untuk beristirahat dan beribadah sehingga kaum Yahudi lengah atas serangan mendadak tersebut.
Operasi Badai Al-Aqsha memanfaatkan jalur darat, udara dan laut dari jalur Gaza yang membuat militer Israel kocar-kacir.
Sejak 7 Oktober itulah isu Palestina kembali naik dan menjadi membuka mata serta hati dunia untuk berkontribusi dalam perjuangan Palestina.
Setelah 90 hari sejak operasi Badai Al-Aqsha berlangsung, banyak sekali perubahan yang cukup terlihat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: