Libatkan Kaum Milenial, FKPT Cegah Radikalisme-Terorisme dengan Penjurian Nasional Asik Bang dan Podcast

Libatkan Kaum Milenial, FKPT Cegah Radikalisme-Terorisme dengan Penjurian Nasional Asik Bang dan Podcast

Penjurian ASIK BANG dan Podcast yang digelar FKPT di Jakarta--

SUMEKS.CO - Badan Nasional  Penanggulangan Terorisme (BNPT), melibatkan kaum muda dalam pencegahan radikalisme dan Terorisme, melalui seni atau musik di penjurian nasional Asik Bang dan Podcast.

Penjurian nasional Asik Bang dan Podcast, kembali digelar di hotel Best Western, Jakarta, Selasa 5 Desember 2023.

Direktur Pencegahan, Prof Dr Irfan Idris MA mengungkapkan, tujuan digelarnya kegiatan ini guna memberikan ruang kepada kaum moderat, untuk bersuara damai melalui berbagai kegiatan yang bermanfaat.

Salah satunya melalui pembuatan podcast yang informatif atau pun harmonisasi yang memperngaruhi masyarakat secara kolektif melalui seni atau musik.

BACA JUGA:FKPT Sumsel: Mahasiswa dan Emak-emak Paling Rentan Terpapar Paham Radikalisme dan Terorisme

"Kegiatan ini melibatkan kaum muda dalam pencegahan radikalisme dan terorisme melalui 34 Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme," ungkapnya.

Dijelaskannya, melalui subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat, pihaknya mengajak para anak muda yang mewakili daerah atau FKPT di seluruh Indonesia untuk membuat podcast dan musik tentang kearifan lokal.

“BNPT mengajak para anak muda 34 finalis di seluruh Indonesia untuk membuat musik dan podcast, tentang kearifan lokal yang menyatukan dan tanpa mengurangi kreatifitas, untuk berprestasi dan kita perlu tetap menghargai dan menghormati perbedaan yang ada,” timpal Prof Irfan.

Dengan kegiatan ini diharapkan dapat menjaga kedamaian negara dengan menolak segala bentuk narasi dan ajakan serta paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945 dan NKRI.

BACA JUGA:Hore! BNPT dan FKPT Jakarta Kembali Menggelar Asik Bang, Ini Tujuannya

"Bersama kita yakin kedamaian Indonesia akan selalu dirasakan," imbuhnya.

Direktur Pencegahan ini melanjutkan bagaimana masifnya propaganda yang dilakukan kelompok tertentu di media sosial dalam rangka mengganggu rasa persatuan bangsa Indonesia.

"Propaganda media sosial ini sangat massif. Perang informasi ini bagaikan pisau bermata dua. Dampak negatifnya dapat mengancam stabilitas negara untuk itu saatnya kita terus bergerak tanpa kenal lelah untuk mencegah paham radikalisme terorisme melalui media sosial,” jelas Direktur Pencegahan.

Di tempat yang sama Plt. Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat, Teuku Fauzansyah., S.S., M.S.I. menyampaikan bahwa pemuda membutuhkan karakter, kompetensi dan literasi untuk menambah wawasan, sedangkan upaya pemuda dalam pencegahan terorisme adalah meningkatkan literasi dan peningkatan kulitas diri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: