Tingkatkan Literasi Pelajar, Jadwal Mobil Perpustakaan Keliling Bakal Diperbanyak dalam Sepekan

Tingkatkan Literasi Pelajar, Jadwal Mobil Perpustakaan Keliling Bakal Diperbanyak dalam Sepekan

Sejumlah pelajar di Kabupaten Ogan Ilir, tampak memanfaatkan mobil perpustakaan keliling yang sedang berkunjung ke sekolah mereka. Foto: dokumen/sumeks.co --

OGAN ILIR, SUMEKS.CO - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten OGAN ILIR, bertekad untuk meningkatkan minat membaca dari para pelajar yang ada di Kabupaten OGAN ILIR

Menurut Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ogan Ilir, Rusli, salah satu upaya yang akan dilakukan pihaknya adalah dengan memperbanyak kunjungan ke sekolah-sekolah. 

"Kami berencana akan memperbanyak jadwal kunjungan mobil perpustakaan keliling," ungkapnya kepada SUMEKS.CO, Jumat, 24 November 2023.

Kalau biasanya jadwal kunjungan mobil perpustakaan keliling dilakukan satu kali dalam sepekan, Rusli mengatakan, akan diupayakan lebih banyak melakukan kunjungan ke sekolah. 

BACA JUGA:Menkumham Tekankan Pentingnya Literasi Keagaman Lintas Budaya, Ini Tujuannya

"Kalau ada permintaan dari sekolah ataupun masyarakat, kami akan jadwalkan," lanjutnya. 

Untuk itu, Rusli mengimbau kepada pihak sekolah ataupun masyarakat di Kabupaten Ogan Ilir, supaya tak segan-segan untuk mengajukan permintaan kunjungan mobil perpustakaan keliling. 

"Kami akan mulai lakukan Senin pekan depan untuk menyosialisasikan kepada masyarakat," katanya lagi. 

Sebagaimana diketahui sebelumnya, minat baca di Kabupaten Ogan Ilir ternyata masih terbilang rendah, berdasarkan hasil kajian tingkat kegemaran membaca di Provinsi Sumatera Selatan. 

BACA JUGA:Festival TIK Tahun 2023 Resmi Dibuka, Pentingnya Literasi Digital Untuk Menuju Indonesia Emas 2024

Dari hasil kajian tersebut menyatakan, bahwa tingkat kegemaran membaca masyarakat di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2022 lalu hanya 47,66 persen. 

"Nilai ini menurun dibanding tahun 2021 lalu yang mencapai 53,52 persen," terangnya. 

Akan tetapi, angka hasil kajian tersebut, kata Rusli, terdapat kesalahan pada saat melakukan pengisian kuesioner. Hal itu disebabkan adanya salah persepsi dari pengisi kuesioner. 

"Banyak yang beranggapan bahwa yang namanya membaca itu ya membaca buku, padahal semestinya tidak demikian," jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: