Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Pemerasan, Akun Firli Bahuri Official Dirujak, Warganet: Maling Teriak Maling!
Tangkapan layar salah satu postingan di akun media sosial Firli Bahuri Official.--dok : sumeksco
BACA JUGA:Panas, Mantan Direktur Penyelidikan KPK Laporkan Firli Bahuri ke Dewas
"Selamat atas gelar terbarunya kami sudah lama menantikan ini, semoga bapak bisa selamanya membusuk dipenjara dengan semua kebusukan di era bapak," tulis komentar cibiran dari akun @hendi***.
Diberitakan sebelumnya, pada Rabu 22 November 2023 malam, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, resmi ditetapkan tersangka oleh Polda Metro Jaya.
Penetapan Firli sebagai tersangka ini, terhadap kasus dugaan pemerasan yang dilakukannya terhadap mantan Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo (SYL).
"Kita sudah lakukan gelar perkara, dan hasilnya kita temukan bukti cukup untuk menetapkannya sebagai tersangka," ungkap Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak.
BACA JUGA:Dikawal Brimob, Firli Bahuri Sambangi Rumah Gubernur Papua
Penetapan Firli sebagai tersangka, sesuai dengan Pasal 12e atau 12B atau pasal 11 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Firli diduga telah melakukan tindak pidana korupsi, berupa pemerasan atau penerimaan gratifikasi atau penerimaan hadiah atau janji oleh pegawai negeri atau penyelenggara negara yang berhubungan dengan jabatannya.
"FB juga diduga memberikan janji terkait penanganan permasalahan hukum di Kementan pada kurun waktu 2020-2023," jelasnya.
Penetapan Firli selaku pimpinan KPK sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan terhadap SYL ini, berawal dari laporan masyarakat ke Polda Metro Jaya pada 12 Agustus 2023 yang lalu.
BACA JUGA:Firli Bahuri Keluarkan Peringatan Keras untuk yang Masih Melakukan Praktik Korupsi
"Pengaduan masyarakat terkait dugaan pemerasan pimpinan KPK dalam penanganan perkara di Kementan tahun 2021," sebutnya.
Setelah itu, pihak kepolisian pun langsung melakukan serangkaian penyelidikan serta mengumpulkan sejumlah alat bukti terhadap perkara dugaan pemerasan tersebut.
"Setelah dilakukan gelar perkara, kasus tersebut naik ke tahap penyidikan pada 6 Oktober 2023," paparnya.
Untuk membuat perkara ini lebih terang benderang, pihak kepolisian pun telah mengumpulkan keterangan dari puluhan saksi yang diduga mengetahui perkara dugaan pemerasan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: