98 Siswa SD-SMP IT Prabumulih yang Keracunan Massal Usai Makan Snack Pagi di Sekolah Membaik

98 Siswa SD-SMP IT Prabumulih yang Keracunan Massal Usai Makan Snack Pagi di Sekolah Membaik

Sebanyak 98 siswa yang mengalami keracunan massal sudah diperbolehkan pulang ke rumah setelah kondisinya membaik. Foto: dokumen/sumeks.co --

 

PRABUMULIH, SUMEKS.CO - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Prabumulih, dr Hesti Widyaningsih melalui Kabid Kesehatan Masyarakat, Djoko Listiano SKM mengatakan, hingga Kamis (9/11) sore, ada total 138 pelajar SD IT dan SMP IT Ishlahul Ummah yang keracunan dan dirawat di rumah sakit.

Dan alhamdulillah berdasarkan data Jumat (10/11/2023) sebanyak 98 orang sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.

"Update data terbaru kami sudah banyak pelajar yang berangsur pulih, bahkan yang tadinya dirawat sudah diperbolehkan pulang ke rumah karena kondisi nya membaik," ujar Djoko.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, dari total 138 pasien pelajar keracunan makanan tersebut.

BACA JUGA:Usai Makan Snack Pagi, Ratusan Siswa SD-SMP IT Prabumulih Alami Keracunan Massal di Sekolah, Korban Jiwa?

Masing-masing terdiri dari 70 pelajar dirawat di RS Ar Bunda dan 51 pelajar sudah diperbolehkan pulang.

"Jadi di RS Ar Bunda tersisa 19 pelajar lagi," sebutnya.

Sementara itu, untuk di RSUD Prabumulih terdapat 52 pelajar yang dirawat dan setelah menjalani perawatan sebanyak 48 orang sembuh dan pulang.

"Masih ada 4 pelajar lagi yang dirawat di RSUD," jelasnya.

BACA JUGA:Diduga Keracunan, Warga Lubuklinggau Menjemput Ajal di Dalam Sumur

Lalu untuk di Rumah sakit Pertamina, Djoko mengaku ada 14 pelajar yang dirawat dan kemungkinan sore ada yang menyusul pulang ke rumah.

Terkait hal itu, pihaknya mengaku terus memantau para pasien baik yang masih di rumah sakit maupun yang sudah pulang ke rumah.

"Kami imbau seluruh orang tua pelajar yang anaknya telah pulang dari rumah sakit agar menghubungi Dinas Kesehatan atau melalui layanan PSC 119 jika ada hal yang perlu penanganan terhadap anak," bebernya.

Disinggung mengenai sampel kue sus yang diduga menjadi penyebab ratusan pelajar keracunan, Djoko mengaku telah dikirim ke Balai laboratorium teknik kesehatan lingkungan Palembang untuk dilakukan pemeriksaan. "Kita masih menunggu hasilnya," tegasnya.

BACA JUGA:Sampel Bakso Bakar Diduga Penyebab Keracunan 32 Anak di Kota Lahat Bakal Diuji di Labfor Polda Sumsel

Terpisah, Direktur RSUD Kota Prabumulih drg Sriwidiastuti melalui Kasubag Humas H Denni Kurniawan SKM MSi membenarkan, saat ini hanya ada 4 siswa yang masih dirawat.

"Yang dirawat masih 4, dari total 52 siswa," tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, heboh, ratusan siswa-siswi SD (Sekolah Dasar) dan SMP (Sekolah Menengah Pertama) IT Ishlahul Ummah di kota Prabumulih alami keracunan massal. 

Beruntung, tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun ratusan siswa dan siswi langsung dilarikan ke berbagai Rumah Sakit (RS) terdekat yang ada di kota Prabumulih.

BACA JUGA:Puluhan Anak di Lahat Diduga Keracunan Usai Makan Bakso Bakar Keliling

Berdasarkan pantauan di RS Ar Bunda kota Prabumulih, puluhan siswa dan siswi SD dan SMP terbaring di kasur yang ada di aula Rumah Sakit setelah sebelumnya ditangani di ruang IGD. 

Sebagian di antara mereka, ada yang diinfus dan sebagian lagi ada yang sudah duduk dan bercengkrama dengan keluarga yang menunggu.

Salah satu siswa kelas 1 SMP mengatakan, dia mulai mengalami gejala mual dan muntah waktu zuhur sebelum makan siang. 

"Sebelumnya, kami sarapan snack yang disiapkan oleh sekolah, pas menjelang dzuhur baru terasa sakit perut, ternyata kawan-kawan yang lain juga mengalami sakit perut," ujarnya.

BACA JUGA:Puluhan Peserta Pelatihan Sensus Pertanian BPS Prabumulih Diduga Keracunan Makanan di Hotel

Senada diungkap siswa SMP IT lainnya yang mengaku, dia mulai merasakan mual dan muntah-muntah setelah salat dzuhur. 

 

"Kami pagi harinya sekira pukul 09.00 WIB sarapan seperti biasa. Kali ini, sekolah menyediakan kue sus dan roti biskuit," sebutnya pertama kali sekolah memberikan snack pagi kue sus.(chy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: