Arah Angin dari 3 Daerah Ini Membawa Asap ke Palembang, Kapolda Sumsel: Berhentilah Bakar Lahan!

PALEMBANG, SUMEKS.CO – Bersama Danrem 044/Gapo Brigjen TNI M Naudi Nurdika, Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo, memantau situasi karhutla dari udara ke Kabupaten OKI dan Ogan Ilir (OI), Sabtu 30 September 2023.

Masih terlihat banyak titik api hingga Minggu 1 Oktober 2023 pantauan IQair sekitar pukul 01.30, terdapat cukup banyak titik api di wilayah OKI.

Dan sekitar pukul 03.25 WIB, masih banyak titik api di daerah OKI, Ogan Ilir dan Banyuasin. Arah angin membawa asap menuju Kota Palembang.

“Terutama di daerah Tulung Selapan, Desa Jungkal OKI, dan Tanjung Raja Ogan Ilir,” ujar Kapolda.

BACA JUGA:Kapolda Sumsel Tinjau Posko Operasi Stop Karhutla Musi 2023 di Ogan Ilir dan OKI

Mantan Kapolda Jambi ini sangat meyakini karhutla ini disebabkan karena membuka lahan dengan cara membakar. Dengan cara ini memang mudah dan murah.

"Namun perlu disadari, bahwa perbuatan ini membuat orang lain menderita,” ungkap Kapolda.

Karhutla ini membuat iritasi mata, infeksi saluran pernapasan, dengan gejala sesak napas dan batuk.

“Dan bisa berakibat kematian bagi penderita penyakit tertentu,” ungkapnya.

BACA JUGA:Patroli Udara, Kapolda Sumsel Monitoring Penanggulangan Karhutla di Muba

Arah angin yang cenderung datang dari arah Tenggara menuju Barat laut, membawa asap dari OKI dan OI ke arah Kota Palembang yang berpenduduk 1,7 juta jiwa.

Kapolda mengungkapkan, sebagai umat manusia yang bersifat sosial, kita tidak boleh memikirkan diri sendiri.

"Dan mengabaikan kepentingan orang lain. Beberapa kendala petugas di lapangan antara lain sulitnya akses jalan untuk mencapai lokasi api, dan minimnya peralatan serta ketersediaan air," ujarnya.

Pemerintah Daerah OKI dan Ogan Ilir telah mengalokasikan anggaran guna memenuhi keterbatasan ini.

BACA JUGA:Polda Sumsel Kirim Personel Penebalan Operasi Stop Karhutla Musi 2023 ke OKI dan Ogan Ilir

"Namun, sebesar apapun biaya yang dikeluarkan dan seberat apapun upaya pemadaman yang dilakukan, tidak akan ada artinya bilamana masyarakat masih membuka lahan dengan cara membakar. Berhentilah membakar lahan, kasihanilah saudara kita yang tengah berjuang memadamkan api,” tutupnya.(*)

 

 

Sumber: