Waduh! 407 Warga Garut Mendadak Ditagih Hutang Padahal Tidak Pernah Pinjam Uang
Warga Desa Sukabakti, Garut mendatangi kantor desa untuk mengurus surat pernyataan tak pernah meminjam uang.-Foto: Tangkap Layar-
SUMEKS.CO - Hati-hati dengan identitas diri baik itu Kartu Tanda Penduduk (KTP) ataupun Kartu Keluarga (KK) milik anda, bisa jadi disalah gunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Seperti yang dialami ratusan ibu-ibu di Desa Sukabakti Tarogong Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat, sedang dilanda kepanikan lantaran ditagih hutang untuk membayar hutang perorangnya hingga belasan juta rupiah.
Dilansir dari akun media sosial Tiktok @liputan6.sctv, kepanikan yang dirasakan emak-emak ditagih hutang itu oleh sebuah lembaga pembiayaan mikro Permodalan Nasional Madani (PNM).
"Total, 407 warga yang memang yang memang tidak merasa melakukan pinjaman itu, hingga mendatangi kantor desa mempertanyakan masalah ini," kata Narator.
BACA JUGA:Miris! Bocil Ingusan Palak Sopir Truk, Warganet: Bibit-bibit Preman
Karena, lanjut Narator ratusan warga tersebut menduga adanya oknum yang melakukan pencurian data KTP, akta nikah hingga kartu keluarga milik warga untuk mencairkan uang.
Dalam video, salah satu warga bernama Reni diwawancarai mengaku tidak pernah sama sekali merasa meminjam uang, baik itu dirinya ataupun keluarga lainnya.
Warga Desa Sukabakti, Garut mendatangi kantor desa untuk mengurus surat pernyataan tak pernah meminjam uang.--
"Enggak, tidak pernah minjam seperti itu, keluarga lainnya juga tidak dan ini juga baru ketahuan ini (saat ada tagihan," ungkap Reni diwawancarai.
Masih dalam unggahan video berdurasi 1 menit 17 Deti, Kepala Desa Wawan Gunawan juga memberikan tanggapan terkait peristiwa yang menimpa ratusan warganya itu.
BACA JUGA:Tangkap Maling, Diserahkan ke Polisi, Eh Dilepas, Netizen: Hanya Polisi Tidur yang Kita Percaya
Wawan Gunawan, mengungkapkan kekesalannya ketika warganya tidak mempunyai hutang namun tiba-tiba ditagih.
Menurut Kades, bahkan ada data warganya yang juga sedang berada diluar kota juga turut ditagih, saat itulah dirinya merasa marah.
"Tiba-tiba masyarakat kami tidak mempunyai hutang, dan ditagih saya merasa sangat-sangat marah," tegas Wawan Gunawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: