Kilau Perdana Tol Betajam, Jalur Cepat Penghubung Jambi-Sumatera Selatan, Efisiensi Waktu hingga Segini
Kilau Perdana Tol Betajam, Jalur Cepat Penghubung Jambi-Sumatra Selatan, Efisiensi Waktu hingga Segini--
Kilau Perdana Tol Betajam, Jalur Cepat Penghubung Jambi-Sumatera Selatan, Efisiensi Waktu hingga Keamanan Maksimal!
sumeks.co- Jalan Tol Betung - Tempino - Jambi (Betajam) Seksi 3 menghubungkan Bayung Lencir dan Tempino resmi menjadi jalan tol pertama di Provinsi Jambi.
Jalan tol ini dioperasikan sudah sepakan dan belum berbayar, oleh PT Hutama Karya sejak 17 Oktober 2024
Infrastruktur yang kini siap digunakan ini merupakan bagian penting dari upaya meningkatkan konektivitas antara Provinsi Jambi dan Sumatra Selatan (Sumsel).
Ya dua provinsi besar di Sumatera yang memiliki aktivitas ekonomi dan industri yang dinamis.
Menurut Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, pembangunan Jalan Tol Betajam Seksi 3 dirancang dengan infrastruktur yang memadai guna meningkatkan kenyamanan dan keamanan para pengguna jalan.
Saat ini, terdapat dua gerbang tol yang telah beroperasi, yakni Gerbang Tol (GT) Muaro Sebapo dan GT Bayung Lencir, yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang lengkap seperti 10 overpass, 4 underpass, serta 2 interchange.
Ini ditujukan untuk menjamin kelancaran arus lalu lintas sekaligus memudahkan akses ke berbagai titik di sepanjang jalur tol ini.
BACA JUGA:Mulai Besok Pukul 07.00 WIB, Jalan Tol Bayung Lencir-Tempino Mulai Beroperasi Tanpa Tarif
"Sebagai bentuk komitmen kami dalam menjaga keamanan di sepanjang jalan tol, Hutama Karya telah menyiapkan 12 armada operasional yang beroperasi setiap hari bersama dengan 215 personil siaga," jelas Adjib Al Hakim.
Sistem pengamanan pun diperkuat dengan 66 unit CCTV berteknologi dua mata kamera yang memungkinkan pemantauan yang lebih akurat, serta 4 Variable Message Sign (VMS) yang memberikan informasi real-time kepada pengguna tol.
Fasilitas ini tidak hanya memastikan keselamatan pengguna, namun juga kenyamanan mereka selama berada di jalan tol.
Lebih jauh, Adjib menjelaskan bahwa Hutama Karya menerapkan kebijakan tegas untuk mengantisipasi kerusakan infrastruktur akibat kendaraan Over Dimensi Overload (ODOL).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: