Kapal Telok Abang, Tradisi Unik Kota Palembang dalam Merayakan Kemerdekaan Republik Indonesia
Husin (64) salah satu pedagang Kapal Telok Abang di Kota Palembang.--
Telur ini dapat diberi warna merah dengan cara direndam dalam air yang telah diberi pewarna makanan atau dengan teknik pewarnaan khusus.
BACA JUGA:Upaya Hukum Praperadilan 2 Tersangka Korupsi Akusisi Saham PT BA Kandas, Penyidikan Dilanjutkan
Selain telur ayam, tradisi Kapal Telok Abang di kota Palembang juga menggunakan telur bebek yang disebut sebagai Telur Ukan dan Telur Pindang.
Semua dekorasi dan tambahan tersebut mencerminkan keunikan dan kreativitas masyarakat Palembang dalam menyambut Hari Kemerdekaan.
Tradisi Kapal Telok Abang merupakan salah satu contoh bagaimana masyarakat Indonesia menggabungkan elemen budaya lokal dengan semangat nasionalisme dalam perayaan penting seperti Hari Kemerdekaan.
Husin (64) salah satu pedagang musiman Kapal Telok Abang telah berjualan selama lebih dari tiga puluh tahun untuk berjualan di pinggir jalan Merdeka Palembang atau di simpang Jalan Temon.
BACA JUGA:Tak Mau Dijemput Paksa, Panji Gumilang Akhirnya Datang ke Bareskrim, Nasibnya Diujung Tanduk
Dedikasinya tersebut menunjukkan semangat dan keteguhan dalam melestarikan tradisi dan budaya lokal dalam menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Sebagai seorang pedagang musiman, Husin mungkin telah menyaksikan banyak perubahan dan perkembangan selama bertahun-tahun dalam peringatan Hari Kemerdekaan di kota Palembang.
Namun, dengan terus menjual Kapal Telok Abang, ia turut berperan dalam menjaga dan menghidupkan tradisi khas Palembang ini.
Berjualan Kapal Telok Abang di lokasi strategis seperti pinggir jalan Merdeka atau simpang Jalan Temon mungkin memberikan kesempatan yang baik bagi Husin untuk menarik minat para pengunjung dan penduduk setempat yang melintas.
Dengan begitu, tradisi ini dapat terus dilestarikan dan diapresiasi oleh masyarakat.
Kisah seperti ini menunjukkan pentingnya peran individu dalam melestarikan warisan budaya dan tradisi lokal, serta bagaimana kegiatan sehari-hari seperti berjualan dapat menjadi sarana untuk menghidupkan dan mempromosikan kearifan lokal di tengah perayaan nasional yang besar.
Untuk harga kapal telok abang ini bervariasi seperti, pesawat terbang dibandrol dengan Rp 40 ribu, kapal layar Rp 50 ribu dan tergantung besar kecil bentuknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: