Mengenal Produk dari Bank Syariah di Indonesia

BACA JUGA:Salmon Nekat Curi Motor untuk Biaya Pengobatan Ibu Sakit, Diamuk Massa Diselamatkan Polisi

Dalam praktiknya, jika pelanggan atau debitur tidak dapat membayar cicilan, barang jaminan akan dijual untuk menutupi utang. Jika harga jualnya lebih tinggi daripada utang, lebih banyak akan dikembalikan kepada debitur.

Debitur dikenakan biaya pemeliharaan barang untuk biaya administrasi.

Biaya pemeliharaan akan ditanggung debitur, yang kemudian dibayarkan kepada kreditur atau bank, karena barang gadai tetap menjadi milik debitur menurut hukum Islam.

4. Pembiayaan atau Pinjaman Syariah

Nasabah memiliki kewajiban untuk melunasi pinjaman syariah, yang diberikan oleh perbankan syariah, baik secara langsung maupun melalui cicilan.

BACA JUGA:Suzuki Celerio 2023 Hatchback Masuk Indonesia ? Setelah Karimun Wagon R Disuntik Mati

Selama dilakukan dengan tujuan tolong-menolong dan tetap sesuai dengan syariat, transaksi seperti ini tidak dianggap sebagai riba.

Keuntungan bank diperoleh dari perbedaan antara harga barang yang dibeli di toko dan harga yang dijual kepada konsumen.

Misalnya, bank syariah akan membeli komputer di toko terlebih dahulu setelah nasabah meminjam uang tunai untuk membeli. Kemudian, bank akan menjual komputer kepada klien dengan harga yang telah dimasukkan margin.

Contoh lain dari sistem bagi hasil adalah ketika kita pinjam uang untuk modal usaha, bank akan mendapatkan beberapa persen dari keuntungan bisnis kita pada akhirnya. Persentase pembagian keuntungan akan disetujui secara tertulis.

BACA JUGA:Final, Rencana Indonesia Borong 100 Jet Tempur, Dana 11 Miliar US Dollar akan Ditutupi dengan Cari Pinjaman LN

5. Giro Syariah

Giro syariah adalah jenis simpanan di bank syariah di mana dana dapat ditarik menggunakan bilyet giro atau cek, bukan kartu ATM.

Nasabah giro, juga dikenal sebagai giran, adalah individu atau organisasi yang membutuhkan kemudahan bertransaksi dalam jumlah besar kapan saja.

Sumber: