Kepala BKKBN RI Berikan Apresiasi Kepada Bupati Askolani

Kepala BKKBN RI Berikan Apresiasi Kepada Bupati Askolani

--

Kepala BKKBN Berikan Apresiasi Kepada Askolani

BANYUASIN, SUMEKS.CO - Kepala BKKBN RI, Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, SP.OG (K) memberikan apresiasi yang setinggi - tingginya kepada Bupati Banyuasin H Askolani SH MH yang telah memberikan insentif terbesar buat Kader Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP). 

"Baru pak Askolani yang berikan insentif (Kader Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) terbesar di seluruh Indonesia, " kata Kepala BKKBN RI, Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, SP.OG (K) saat menghadiri Penggerakan Kader Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) yang terdiri dari Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) serta Tim Pendamping Keluarga (TPK) Se - Kabupaten Banyuasin di Gedung Graha Sedulang Setudung, Senin 26 Juni 2023.

Hasto mengakui belum pernah ada pemimpin daerah yang melakukan (memberikan insentif) terbesar seperti itu, tentunya hal itu menjadikan Bupati Banyuasin Askolani terbaik. 

Ia menambahkan peran tenaga lapangan yaitu PKB atau PLKB beserta kader institusi masyarakat pedesaan dan perkotaan (IMP) yaitu Kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan Sub PPKBD sangat luar biasa kerja.

BACA JUGA:Jelang Pesta Demokrasi Serentak 2024, Polda Sumsel Waspadai 'Narkoba Politik'

"Tidak ada kader kita bisa kewalahan dalam menjalankan program penurunan stunting yang ada di Indonesia, " bebernya. 

BKKBN RI sendiri menargetkan menurunkan angka stunting, pada akhir 2023 menyentuh 18 persen dan akhir 2024 harus 13 persen.

"Salah satu langkahnya harus ada makanan yang bergizi untuk ibu hamil dan balita, sehingga setiap tahunnya dapat dipastikan angka stunting bisa turun dan Indonesia bisa sehat untuk kemajuan bangsa dan negara ke depan," ujarnya.

Bupati Banyuasin, H. Askolani, SH.,MH mengucapkan terima kasih dan selamat datang Kepala BKKBN RI, Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, SP.OG (K) beserta rombongan dan narasumber serta motivator dari BKKBN RI, dalam upaya membangun Indonesia yang dimulai dari keluarga salah satu wujudnya dengan memaksimalkan peran tenaga lapangan yaitu PKB atau PLKB beserta kader institusi masyarakat pedesaan dan perkotaan (IMP) yaitu Kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan Sub PPKBD. 

BACA JUGA:Bantah Tuduhan Bekingi Ponpes Al Zaytun, Moeldoko: Tugasnya KSP Harus berkomunikasi dengan Siapapun

Tentunya diharapkan semua unsur ini ada di lapangan yaitu Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) atau Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), Kader IMP dan Kader TPK terus berupaya bersemangat dan bersinergi untuk mendukung program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting dalam rangka mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas menuju Banyuasin Bangkit, Adil, dan Sejahtera.

Ia menerangkan masalah percepatan penurunan stunting menjadi salah satu prioritas, karena stunting merupakan ancaman terhadap kualitas sumber daya manusia. 

"Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 angka stunting Kabupaten Banyuasin sebesar 24,8 persen, secara nasional angka stunting ditargetkan menjadi 14 persen pada Tahun 2024," pungkasnya. Diketahui sebanyak 1.220 Kader Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) yang terdiri dari Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) serta Tim Pendamping Keluarga (TPK) sendiri mendapatkan insentif sebesar Rp 100 ribu/bulan selama satu tahun, dan juga dapatkan baju seragam.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: