Siapa Bilang Tak Boleh Tangisi Mayat? Rasulullah Saja Menangis Putranya Meninggal

Siapa Bilang Tak Boleh Tangisi Mayat? Rasulullah Saja Menangis Putranya Meninggal

Ilustrasi--

Siapa Bilang Tak Boleh Tangisi Mayat? Rasulullah Saja Menangis Putranya Meninggal

SUMEKS.CO - Bila ada orang terdekat kita meninggal dunia, tentu kesedihan akan menyelimuti. Air matah pun tumpah.

Namun, ada beberapa pendapat yang menyebutkan tidak boleh menangisi mayat, dengan alasan akan menyiksa mayat itu. 

Namun, pendapat itu dibantah Buya Yahya. Dengan tegas Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah ini menyatakan, boleh saja seseorang menangisi mayat orang terdekatnya. 

BACA JUGA:Tahlil Orang Meninggal Bukan Soal Fikihnya, Ustaz Adi Hidayat: Ada Kasus Tak Punya Materi Akhirnya Berhutang

"Siapa bilang tak boleh menangis? Awas ini catatan. Orang menangis biasa menangis. Meneteskan air mata ke mayat bukan menjadikan mayat tersiksa. Ini kesalahpahaman yang harus dipahami. Yang nggak boleh adalah menyuruh orang untuk menjerit-jerit," tegas Buya Yahya

Tidak ada larangan menangis saat ada orang terdekat meninggal dunia. Justru melarang orang menangis itu bentuk menyiksa orang yang masih hidup. 

"Nabi menangis saat Sayidina Ibrahim wafat. Putra beliau. Ini kesalah pahaman di masyarakat," ucap Buya Yahya, dalam acara Tanya Buya disalah satu program TV swasta nasional. 

Menurut Buya Yahya, gara-gara kesalah pahaman menjadi menyiksa orang. Wajar saja seseorang menangis menghilangkan kesedihan. 

BACA JUGA:Menggauli Istri Tapi Membayangkan Wanita Lain Termasuk Zina? Buya Yahya: Tobat dan Mohon Ampunan Allah SWT

"Menangis, meneteskan air mata, jatuh ke mayat. Nangisnya depan mayat, ya jatuhnya ke mayat dong. Oh bikin mayat tersiksa, tidak ada itu semua," jelasnya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: