HOT INFO, Pilot Susi Air Belum Bisa Diselamatkan, Tapi TNI-Polri Sita Barang Penting Tercecer Milik KKB Papua

HOT INFO, Pilot Susi Air Belum Bisa Diselamatkan, Tapi TNI-Polri Sita Barang Penting Tercecer Milik KKB Papua

Pemerintah Selandia Baru akan mencari jalan bersama pemerintah Indonesia untuk membebaskan pilot Susi Air dari tangan KKB Papua --

HOT INFO, Pilot Susi Air Belum Bisa Diselamatkan, Tapi TNI-Polri Sita Barang Penting Tercecer Milik KKB Papua

SUMEKS.CO - Pilot Susi Air belum bisa diselamatkan, tapi TNI-Polri selama pencarian posisi pilot yang disandera gerombolan Egianus Kogoya sukses menemukan barang-barang penting ini dari KKB.

Berupa senjata dan amunisi. Tak hanya itu, alat-alat komunikasi juga sukses disita dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Barang-barang itu ditemukan selama proses pengejaran KKB yang kabur ke hutan membawa pilot Philip Mark Mehrtens.

BACA JUGA:KKB Papua Panik! Tokoh Pemuda Bersatu dengan Prajurit TNI-Polri, Tumpas Kawanan Egianus Kogoya Cs

Diperkirakan barang-barang ini tercecer dan tak dapat dibawa saat KKB berlarian menyelamatkan diri dari kejaran TNI-Polri. 

Temuan beberapa alat penting yang ditinggalkan KKB ini, diungkap Pangdam XVII Cenderawasih, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI M Saleh Mustafa.

Alat komunikasi itu bentuknya beragam ada handphone, HT radio SSB dan lainnya.

Diungkap jenderal bintang dua itu, selama proses negosiasi pembebasan pilot Susi Air memang ada pihak KKB yang memprovokasi agar pendekatan itu tidak terjadi.

BACA JUGA:NAH LHO! Tokoh Adat Papua Meradang, Pimpinan KKB Egianus Kogoya Diultimatum Bebaskan Pilot Susi Air

Diakui Pangdam, pihaknya akan berusaha mengedepankan kemanusiaan dalam hal ini dan melakukan tindakan yang terukur. 

Pihaknya juga sudah melibatkan tokoh agama dan adat setempat.

Apalagi, tidak semua masyarakat di daerah rawan Papua ini mendukung apa yang dilakukan gerombolan KKB.

Seperti diinfokan sebelum, muncul isu bahwa prajurit TNI-Polri sukses menyelamatkan Pilot Susi Air, Kapten Philips Marthens, tapi informasi ini ternyata belum benar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: