Israel Makin Terpojok, Iron Dome Berhasil Ditembus Roket, Pemukiman Tepi Barat Dinyatakan Ilegal, Nah lho
Israel diserang sana sini. Rupaya kursi menteri pertahanan (Menhan) Israel kosong. Yoav Gallant dipecat PM Benjamin Netanyahu bulan lalu. foto: ist/sumeks.co. --
Israel Makin Terpojok, Iron Dome Berhasil Ditembus Roket, Pemukiman Tepi Barat Dinyatakan Ilegal, Nah lho
PALEMBANG,SUMEKS.CO - Israel makin terpojok. Tak hanya Iron Dome (kubah besi) berhasil dijebol roket dan rudal kiriman Hamas dan Suriah, legalitas pemukiman negera mereka di Tepi Barat juga bobol.
Hukum Internasioal memandang pemukiman Yahudi di Tepi Barat ilegal.
Beberapa negara memandang , adalah pelanggaran hukum internasional pemukiman yahudi Tepi Barat. Pemukiman itu direbut dari Yordania pada perang 1967.
BACA JUGA:HOT NEWS: Irone Dome, Bikin Israel Bangkrut
Israel membantah tuduhan itu. Israel berdalih hubungan alkitab dan sejarah dengan wilayah itu serta adanya kebutuhan keamanan.
Pemerintah sayap kanan pimpinan Netanyahu yang berkuasa sejak ahir Desember 2022, mendukung pengakuan dan peluasan pemukiman yahudi tepi barat.
Bulan lalu parlemen Israel membuka jalan bagi kembalinya para pemimpin yahudi ke empat pemukiman di tepi barat dengan mengamandemenkan UU TAHUN 2005.
Padahal Palestina memandang ini sebagai lokasi negara merdeka mereka dimasa depan.
BACA JUGA:Wow! Akhirnya Israel Mengalah, PM Benjamin Netanyahu Larang Yahudi Kunjungi Al Aqsa
Nah, langkah ini dikecam Otoritas Palestina dan Uni Eropa. Pebruari lalu Israel memberikan pengakuan yang berlaku suurut terhadap 8 pemulkiman ilegal tepi gaza. Inipun dikecam organisasi internasional
Untuk diketahui, sejak perang 1967, Israel telah mendirikan 140 pemukiman Yahudi di tanah yang dipandang warga palestina sebagai lkasi negara mereka dimasa depan.
Selain tinggal di pemukiman yang diakui pemerintah Israel, kelompok pemukiman yahudi juga membangun pos keamanan tanpa izin pemerintah
Karenanya, ribuan warga Israel berjalan kaki mendatangi pos keamanan di areal pemukiman Yahudi di Tepi Barat. Banyak petinggi pemerintah ikut dalam aksi itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: