Tuntutan Tidak Dipenuhi, Warga Putar Balik Angkutan Barubara

Tuntutan Tidak Dipenuhi, Warga Putar Balik Angkutan Barubara

PUTAR BALIK : Masyarakat Lebuay Bandung melakukan aksi putar balik kendaraan angkutan batubara di jalan lintas nasional Muara Enim-Lahat.--

MUARA ENIM, SUMEKS.CO – Lantaran tututan tidak terpenuhi. Warga Lebuay Bandung, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat melakukan aksi damai terhadap angkutan batubara yang melintas di jalan Nasionoal tepatnya wilayah perbatasan Muara Enim-Lahat.

Seluruh angkutan barubata yang melintas diminta untuk putar balik arah, Selasa 21 Maret 2023 pukul 18.30 WIB.

Pasalnya, telah dilakukan tiga kali mediasi dan terakhir Kapolres Lahat AKBP Kunto Hartono memfasilitasi antara Lebuay Bandung dengan PT MME, PT BAS, PT PGU, PT SBP,dan PT BGG.

Namun dalam mediasi itu, tidak ada titik temu terkait dua permintaan masyarakat warga Lebuay Bandung yakni penyiraman debu jalan dan penyapuan jalan.

BACA JUGA:Desa Kurungan Nyawa II Donobatkan sebagai Desa Asri Nusantara di OKU Timur

Pantauan dilapangan, aksi putar balik terhadap angkutan batubara milik luma perusahaan tersebut, mendapat pengawalan dan pwngawasan langsung Kapolsek Merapi AKP Herman Akhiri, anggota Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

Aksi yang dilakukan warga berlangsung hingga, Rabu 22 Maret 2023 pukul 05.00 WIB dini hari sebagai bentuk kekecewaan warga.

Dampak dari penolakan angkutan batubara yang melintas tersebut. Sepanjang jalan SMB II Muara Enim hingga areal terminal regional dipadapati ratusan angkutan batubara sarat muatan.

Tampak kawasan eks terminal dan jalan lintas akibat kendaraan tonase besar pakir hingga memakan badan jalan mengakibatkan wilayah perbatasan Muara Enim-Lahat arus lalu lintas harus merayap.

BACA JUGA:Barang Bukti yang Sudah Inkracht Dimusnahkan Kejari OKU Timur

Hermanto salah satu tokoh masyarakat Lebuay Bandung, menjelaskan aksi lanjutan. Sebelumnya aksi tersebut dilakukan sebulan yang lalu. Setelah tiga kali mediasi yang difasilitasi Kapolres Lahat AKBP Kunto Hartono.

Namun, kata dia, dalam mediasi tersebut tidak ada titik temu sehingga aksi damai kembali dilaksanakan.

“Sudah tiga kali mediasi. Namun hasilnya tututan warga yakni penyiram jalan Lebuay Bandung dan penyapuan jalan tidak bisa dipenuhi perusahaan. Setelah berkoordinasi dengan Polres Lahat dan Polsek Merapi, kita melakukan kembali aksi damai sampai tuntutan kita dipehuni oleh pihak perusahaan,” teganya.

Dirinya juga menyesalkan terhadap sikap manajemen perusahaan yang enggan memenuhi tututan masyarakat Lebuay Bandung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: