Isu Penculikan Anak Sampai di Empat Lawang, Emak-emak Resah, Kapolsek Minta Warga Saring Informasi
Isu penculikan anak sampai di Empat Lawang emak-emak resah. Kapolsek Tebing Tinggi minta warga saring informasi penculikan anak. foto: ilustrasi/sumeks.co.--
Betapa tidak, adanya peristiwa hipnotis dan percobaan penculikan anak beberapa hari terakhir membuat warga khawatir.
Seperti yang dialami salah seorang agen frozen food di Kelurahan Tanjung Batu, yang nyaris menjadi korban hipnotis dari orang tak dikenal.
Peristiwa ini sontak ramai di media sosial Facebook, karena pasca kejadian sejumlah warga membagikannya di akun Facebook.
BACA JUGA:Marak Percobaan Hipnotis dan Isu Penculikan Anak di Tanjung Batu Ogan Ilir, Warga Resah
Menurut Eva, salah seorang pedagang yang berada di samping agen frozen food Tanjung Batu menerangkan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 18.00 WIB, Sabtu, 28 Januari 2023. Terduga pelaku diperkirakan berjumlah tiga orang.
"Ciri-ciri ketiga pelaku berwajah keturunan seperti Ayib begitu. Mereka kesini menggunakan sebuah mobil Terios warna putih berplat F," ungkapnya, Minggu, 29 Januari 2023.
Dijelaskan Eva, para pelaku awalnyo berpura-pura mau menukarkan uang pada pemilik agen frozen food tersebut. Pada saat itulah, sang pemilik tak ingat apa-apa lagi.
"Untung saja pada saat itu gelagat para pelaku diketahui oleh salah seorang penjual jus di samping toko. Lalu, ketiganya pergi dan orang-orang di dalam toko pun tersadar," lanjutnya.
BACA JUGA:Marak Percobaan Hipnotis dan Isu Penculikan Anak di Tanjung Batu Ogan Ilir, Warga Resah
Beruntung, dalam peristiwa tersebut, toko agen frozen food tersebut tidak mengalami kerugian. Akan tetapi, dari peristiwa ini membuat warga Tanjung Batu harus meningkatkan kewaspadaan terhadap orang asing.
Sementara itu, dugaan percobaan penculikan juga terjadi di wilayah Tanjung Batu. Salah satunya yang dialami anak dari pasangan suami istri Ici dan Eli, warga Kelurahan Tanjung Batu.
Menurut informasi yang beredar, putra dari pasangan Ici dan Eli tersebut tengah bermain bersama teman-temannya di dekat Pondok Pesantren Amjaiyah Tanjung Batu yang tak jauh dari rumahnya.
"Mereka ini sedang main, tiba-tiba ada seorang pria tak dikenal menggunakan sepeda motor menawarkan uang Rp2.000 dan memaksa anak-anak ini mendekat," terang Ana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: