Mau Tahu Sejarah Baju Koko? ini Ceritanya
Ilustrasi.--
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Hampir sebagian besar masyarakat, tentunya tidak asing lagi dengan baju Koko, yang diidentikkan sebagai baju muslim pria, baik saat beribadah salat ataupun menjelang Hari Raya Lebaran.
Tak hanya dipakai pada saat waktu ibadah salat dan Hari Raya Lebaran, baju Koko dipakai pada saat gelar pesta pernikahan ataupun acara keagamaan lain khususnya agama Islam.
Namun, tahukah kamu asal mula baju koko dan mengapa disebut baju Koko?
SUMEKS.CO akan mengulasnya secara terperinci, berdasarkan informasi dari berbagai sumber.
Baju Koko konon katanya bermula dari pakaian atau baju sehari-hari pria keturunan Tionghoa yang dinamakan Tui-Khim. Baju Tui-Khim dipadupadankan pula dengan celana panjang hingga batas mata kaki.
Seiring berjalannya waktu, sekitar abad 20, baju Tui-Khim digunakan juga oleh warga pribumi karena seiring membaurnya masyarakat Tionghoa dengan masyarakat Indonesia saat itu.
BACA JUGA:7 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Memilih Baju Koko Pria
Termasuk diantaranya dipakai juga oleh kalangan masyarakat Betawi yang kemudian disebut dengan baju Tikim.
Oleh masyarakat pribumi, munculnya istilah baju koko dikarenakan seorang pria Tiongkok yang menggunakan baju itu disebut engko-engko, sehingga jika diucapkan dalam bahasa Indonesia menjadi Koko.
Dari versi lain menyebutkan, baju Koko diadopsi dan mirip dengan baju adat khas Jawa yang disebut Surjan yang dipakai untuk menghadiri acara resmi seperti upacara adat Jawa, dan dilengkapi aksesori blangkon atau beberan.
Baju Surjan inilah dipercaya menjadi "pencetus" kelahiran baju Koko di Indonesia.
Konon, baju Surjan ini adalah hasil sentuhan dari Wali Songo yakni Sunan Kalijaga. Model baju surjan Jawa tadinya berlengan pendek. Namun Sunan Kalijaga memodifikasi baju itu menjadi baju takwa dengan lengan panjang.
Adapun tujuan dari modifikasi baju Surjan menjadi baju Takwa, ternyata memiliki makna dan filosofi sendiri dimulai dari penyebutan nama baju Takwa dikarenakan hanya boleh dipakai saat acara keagamaan saja.
Kemudian di leher baju Takwa terdapat tiga buah kancing. Ketiga kancing tersebut melambangkan Iman, Ikhsan, dan Islam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: