Senjang, Budaya Melayu Berisikan Pesan Keseharian Suku Musi Banyuasin

Senjang, Budaya Melayu Berisikan Pesan Keseharian Suku Musi Banyuasin

Kesenian senjang budaya aslu suku musi banyuasin--

SEKAYU, SUMEKS.CO – Masyarakat Musi Banyuasin (Muba) adalah penduduk asli yang bermukim di Kabupaten Musi Banyuasin. Wilayahnya tergabung dalam Provinsi Sumatera Selatan. Luas wilayah yang dimiliki 25.664 kilometer persegi. 

Masyarakat Muba memiliki tradisi yang tidak dimiliki kabupaten kota lain di Sumsel, yakni senjang. Kesenian ini bercorak Melayu.

Senjang adalah jenis kesenian sastra lisan yang dipadukan dengan musik dan tarian dan biasanya dibawakan oleh sepasang muda-mudi. 

Senjang ini berisikan pesan keagamaan, pesan sindiran ataupun kisah keseharian yang lazim terjadi dalam masyarakat. 

BACA JUGA:Oh Ternyata Ini Asal Usul Suku Komering, Bagian dari 12 Suku Asli Sumatera Selatan

Penduduk yang tinggal di Kabupaten Musi Banyuasin sering disebut wong Musi. Alasannya, domisili mereka di sekitar aliran sungai Musi. Tetapi penduduk di wilayah tertentu sering menamakan dirinya dengan sebutan khusus.

Misalnya yang tinggal di Kecamatan Lawang Wetan, Kecamatan Sanga Desa sering menyebut diri mereka orang Ulu.

Musi Banyuasin sebagian besar wilayahnya dataran rendah berawa. Sebelah barat dataran tinggi berhutan lebat. Termasuk bagian Pegunungan Bukit Barisan.

Perkampungan orang Musi Banyuasin pada umumnya berada di daerah aliran sungai yang banyak terdapat di daerah tersebut.  Sungai terbesar di wilayah tersebut adalah Sungai Musi. 

BACA JUGA:Sejarah Suku Palembang dan Ciri Khas Suku Palembang

Dikutip dari laman gurupendidikan.go.id. Orang Muba menggunakan bahasa Musi. Sebagai sarana komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa Musi termasuk rumpun bahasa Malayu yang mempunyai ciri-ciri menggunakan bunyi huruf ‘e pada akhir kata.

Misalnya kemana menjadi keman’e. Bahasa Musi juga digunakan oleh orang Musi yang berdiam di Kabupaten Musi Rawas. Menurut penelitian wilayah asal bahasa Musi ialah di Kabupaten Banyuasin, terutama di Kecamatan Sekayu, Babat, Toman, Banyu Lincir, Sungai Lilin dan Banyuasin Tiga.

Warga Musi Banyuasin, sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani sawah dan ladang.  Hasil pertaniannya ialah padi dan berbagai buah-buahan, rambutan, duku, manggis, cempedak, nangka dan durian.

Selain itu, dibeberapa daerah penduduk juga bekerja sebagai buruh di perkebunan kelapa sawit dan karet atau perusahaan tambang minyak bumi. Pekerjaan lainnya adalah nelayan sungai. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: