Proyek tak Transparan, Gubernur Sumsel Didemo
Aksi demo yang dilakukan Koalisi Aktivis Revolusioner di kantor Pemprov Sumsel, Kamis 15 Desember 2022. foto: edy handoko sumeks.co--
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Puluhan masyarakat tergabung dari Koalisi Aktivis Revolusioner menggelar aksi demo di Kantor Pemprov Sumsel, Kamis 15 Desember 2022. Kedatangan puluhan masyararakat tersebut, mendesak Gubernur Sumsel H Herman mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi kolusi dan nepotisme.
Koordinator Aksi, Yayan Joker mengungkapkan, banyak persoalan selama ini yang dianggap belum mampu diselesaikan Pemprov Sumsel. Salah satunya, mengenai pengangkutan batu bara over dimension atau over loading dan persoalan proyek di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKUT) yang dianggap tak transparan.
"Banyak hal yang kami anggap janggal dalam pembangunan Sumsel. Khususnya mengenai aktivitas batu bara dan banyak proyek yang dilakukan tak transparan," kata Yayan Joker.
Lanjut Yayan Joker, pihaknya juga menuntut Gubernur Sumsel H Herman Deru untuk mengutamakan kontraktor dan pekerja lokal reguler dan strategis setip pembangunan di Provinsi Sumsel khususnya di Kabupaten OKUT.
"Prioritaskan pekerja lokal dan kontrktor lokal reguler setiap pembangunan," tambahnya.
BACA JUGA:Tampilan Baru Kantor Gubernur Sumsel, Dihiasi Ornamen Tanjak
Yayan menambahkan, proyek pembangunan di Sumsel juga dinilai tak transparan. Hal tersebut menyalahi aturan dan ketentuan yang berlaku. Menurutnya, setiap pembangunan harus dilakukan secara transparan dan terbuka agar masyrakat mengetahui.
"Apapun harus dilakukan secara transaran karena semua dana yang digunakan bersumber dari uang rakyat," bebernya.
Lebih lanjut Yayan meminta agar Pemprov Sumsel mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi Kolusi dan nepotisme (KKN). Karena, pihaknya menilai banyak pejabat yang tak sesuai dengan kapasitas dan kemampuan dimiliki namun ditunjuk untuk menjadi pimpinan.
"Wujudkan pemerintahan yang bersih bersih dari KKN. Kami akan kembali melakukan aksi jika apa yang kami tuntut tak bisa dipenuhi," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: