Gunakan Pelat Merah, Perampok Rumdin Wali Kota Blitar Sekap Satpol PP

Gunakan Pelat Merah, Perampok Rumdin Wali Kota Blitar Sekap Satpol PP

Petugas gabungan melakukan olah TKP di rumah dinas Wali Kota Blitar yang mengalami perampokan, Senin 12 Desember 2022. foto: jawapos radar bogor--

Bagaimana dengan Innova bernopol merah yang dibawa komplotan pelaku? Dari hasil penelusuran polisi, pelat nomor merah tersebut dipastikan palsu.

Sementara itu, Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono mengatakan, petugas tidak bisa mendapat rekaman kejadian di dalam rumah dinas wali kota. Sebab, para perampok mengambil dekoder CCTV yang menyimpan rekaman kejadian. Beruntung, polisi masih mendapat petunjuk melalui kamera pengintai yang terpasang di luar area rumdin. ’’Ciri-ciri pelaku sudah kami amati dan kantongi, seperti posturnya. Namun begitu, tidak dapat kami sampaikan untuk  pengembangan proses penyelidikan,” ujar Argo setelah olah TKP.

Pantauan Jawa Pos Radar Blitar di lapangan, sejumlah polisi mendatangi rumdin Santoso untuk mencari petunjuk. Mereka berada di rumdin tersebut selama 11 jam. Mulai pukul 06.00 hingga 17.00. Di sela proses penyelidikan, polisi memang sempat menyebut jumlah pelaku berkisar lima orang. Namun, setelah melalui pendalaman, tidak menutup kemungkinan jumlahnya bertambah. Sebab, menurut pengakuan personel satpol PP yang berjaga saat kejadian, peran anggota komplotan itu berbeda-beda. Mereka menyebut, ciri-ciri pelaku juga tak bisa diketahui secara terperinci. Pasalnya, saat peristiwa berlangsung, mata para korban ditutup.

BACA JUGA:Polisi Gerebek Rumah Jagal Anjing di Blitar, 34 Ekor Hidup, 6 Ekor di Freezer

Hingga berita ini ditulis pukul 19.20 tadi malam, rumdin wali kota masih dijaga ketat tim gabungan dari satpol PP, TNI, dan polisi. Namun, seiring tuntasnya olah TKP, tak ada lagi garis polisi yang melintang di pos jaga dan bangunan paling timur. ’’Besok (hari ini) bisa digunakan kembali oleh wali kota untuk aktivitas kedinasan. Kami juga akan terjunkan personel tambahan untuk berjaga,” ujar Argo.

Kini polisi mendalami rekaman CCTV yang terletak persis di depan kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Blitar. Dalam rekaman video tersebut, tampak para pelaku mengendarai Kijang Innova hitam bernopol merah.

Sekitar pukul 03.00, mobil tersebut berhenti persis di depan gerbang masuk utama. Kemudian, beberapa pelaku turun dari mobil. Mereka perlahan menggeser gerbang dan menyelinap masuk ke pos jaga. Saat itu ada tiga personel Satpol PP yang bertugas. Menurut keterangan korban kepada polisi, mereka tak sempat melawan lantaran lebih dulu ditodong dengan senjata tajam. Ada juga yang mengatakan bahwa pelaku membawa senjata api.

Setelah itu, perampok diduga langsung masuk ke rumah dinas. Mereka membobol pintu lobi, lalu memasuki kamar pribadi Santoso dan istri. Dalam keterangannya kepada polisi, Santoso mengatakan bahwa perampok masuk saat dirinya sedang beristirahat. Dalam kondisi terkepung, dia tak bisa melawan. Komplotan itu seketika menyekap, menutup mata, dan memaksanya menunjukkan lokasi  penyimpanan uang dan perhiasan.

’’Uang tunai dan perhiasan, seperti jam tangan. Total semuanya Rp400 juta. Mereka juga menggasak ponsel. Beliau sempat diancam akan dilukai,” ujar Argo.

BACA JUGA:Detik-detik Aksi Perampokan di Alfamart Talang Kelapa Banyuasin Oleh 2 Pria Berhelm Ojol

Kejadian selanjutnya yang tampak dalam rekaman CCTV adalah seorang pelaku keluar dari rumah dinas. Dia membuka pintu gerbang. Lalu, mobil Innova itu masuk ke rumdin. Pintu kemudian ditutup lagi oleh para pelaku. Para pelaku yang berada di dalam rumdin lantas keluar dan masuk ke mobil dengan membawa uang ratusan juta. Tak lama kemudian, mobil hitam itu keluar dari rumah dinas. Namun, polisi belum memberikan keterangan terkait ke mana arah mobil tersebut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: