Gunakan Pelat Merah, Perampok Rumdin Wali Kota Blitar Sekap Satpol PP

Gunakan Pelat Merah, Perampok Rumdin Wali Kota Blitar Sekap Satpol PP

Petugas gabungan melakukan olah TKP di rumah dinas Wali Kota Blitar yang mengalami perampokan, Senin 12 Desember 2022. foto: jawapos radar bogor--

BLITAR, SUMEKS.CO - Perampokan yang dialami Wali Kota Blitar, Drs H Santoso MPd pada Senin 12 Desember dini hari, masih menimbulkan tanda tanya. Betapa tidak, rumah dinas kepala daerah dan wakil kepala daerah pasti dijaga petugas Satpol PP. Nyatanya, rumah orang nomor satu di Kota Blitar itu mengalami perampokan. 

Santoso harus kehilangan uang tunai Rp400 juta dan beberapa perhiasan yang berhasil digondol perampok dari rumdin yang berlokasi di Jl Sudanco Supriyadi, Kecamatan Sananwetan itu.

Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto memberikan atensi dalam kasus perampokan tersebut. Mantan Kapolda Sumsel itu langsung menugaskan jajarannya untuk memburu para pelaku. Tim Polda Jatim yang bergerak berasal dari Subdit Jatanras (kejahatan dan kekerasan) serta Labfor (laboratorium forensik).

"Dirreskrimum sudah ke lokasi memimpin penyelidikan. Informasi sementara, (pelakunya) lebih dari dua orang. Ciri-cirinya sudah didapat dari keterangan saksi," kata Toni Harmanto.

Polda Jatim sendiri, sambung Toni, langsung membentuk tim gabungan setelah mendapat laporan. Tim gabungan itu melibatkan perwakilan dari Ditreskrimum, Labfor, dan Polres. ’’Upaya penyelidikan dimaksimalkan agar kasusnya segera terungkap,” ujarnya.

BACA JUGA:Wali Kota Blitar dan Istri Disekap Perampok di Rumah Dinasnya, Uang Ratusan Juta dan Perhiasan Raib

Jenderal bintang dua itu enggan berandai-andai saat disinggung dalang perampokan. Termasuk motif pelaku menyasar rumah dinas wali kota. ’’Nanti akan terbuka setelah pelakunya diamankan,” jelasnya. Dia yakin kasus tersebut bisa segera terungkap. ’’Tidak ada kejahatan yang sempurna. Pasti akan bisa terungkap,’’ tegas Toni.

Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Dirmanto secara terpisah memaparkan, total jumlah pelaku belum bisa dipastikan. Yang pasti, ada dua pelaku yang ciri-cirinya sudah diketahui berdasar penjelasan sejumlah saksi.

’’Ada yang memakai topi warna hijau, berambut cepak, dan berbahasa Indonesia. Ada juga pelaku yang menggunakan jaket warna krem dengan lambang bendera Indonesia,” terangnya.

Dirmanto menyampaikan, perampokan itu terjadi sekitar pukul 03.00. Diawali dengan kedatangan sebuah mobil Toyota Innova warna hitam. Mobil itu masuk ke halaman rumah dinas. Beberapa penumpangnya kemudian turun menuju pos penjagaan yang dijaga tiga anggota satpol PP.

Menurut dia, penjaga tidak curiga karena kendaraan itu memakai pelat merah. Mereka baru sadar setelah para perampok mengeluarkan senjata tajam. ’’Yang turun dari mobil sekitar empat sampai lima orang. Mereka mengancam tiga penjaga dengan senjata tajam,” ungkapnya.

BACA JUGA:Jumlah Granat yang Ditemukan di Blitar Sangat Banyak, Jumlahnya Mencapai 26 Buah di Lahan Kosong Milik Warga

Tiga penjaga itu dilumpuhkan dengan cepat. Kaki dan tangan mereka diikat. Lalu, mulut dan mata dilakban. ’’Setelah menyekap penjaga, pelaku masuk ke rumah wali kota,” kata perwira asal Jogjakarta tersebut.

Dugaan sementara, komplotan pelaku masuk melalui pintu samping. Mereka lantas menyekap wali kota dan istrinya, Feti Wulandari. ’’Pelaku kemudian menjarah barang dan uang,” ujarnya. Dirmanto menyebut, terdapat uang Rp400 juta yang diambil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: