Berkunjung ke Kampoeng BNI di Ogan Ilir, Mengenal Kerajinan Tenun Songket
Mardiah, pemilik Galeri Songket Mardiah menjelaskan jenis-jenis kain songket.-suci-
OGANILIR, SUMEKS.CO - Indonesia memiliki ragam kain tenun yang berasal dari berbagai wilayah, seperti Toraja, Sintang, Jepara, Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores, dan Sumatera Selatan.
Kain tenun biasa dipakai sebagai busana adat, kostum tarian, bentuk barang penghargaan dan penghormatan dalam perkawinan.
Kain tenun dari Sumatera Selatan yaitu kain songket. Kini pembuatan kain songket sudah banyak ditekuni, bahkan sudah dibentuk kelompok pengrajin.
Salah satu sentra pembuatan songket yakni di di Desa Muara Penimbung Ulu, Kecamatan Indralaya Selatan, Kabupaten Ogan Ilir.
Sentra pembuatan songket yang dibentuk pada tahun 2010 ini atas kerjasama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Pemerintahan Kabupaten Ogan Ilir, BNI, dan Cita Tenun Indonesia (CTI).
Kampoeng BNI, program kemitraan dalam usaha peningkatan ekonomi kerakyatan.
Mardiah, pemilik Galeri Mardiah Songket yang ada di Kampoeng BNI, Ogan Ilir menjelaskan selain tenaga profesional yang terampil, untuk membuat songket dibutuhkan alat tenun yang menunjang.
Alat yang dipergunakan untuk membuat songket, terdiri dari cacak, dayan, apit, sisir, penyincing, por, berira, pelipir, pelenting, turak dan lidi motif.
Belajar tenun di Galeri Songket Mardiah, Ogan Ilir.-suci-
BACA JUGA:Disini Tempat Beli Songket Cinderamata Khas Palembang
Ada beberapa urutan motif tumpal pada kain tenun yang dapat memuat songket. Pertama ada motif ombak kemudian dilanjutkan dengan motif apit, rumpak disusul dengan apit lagi lalu pucuk rebung, taur, pucuk rebung lagi, apit dan ditutup dengan ombak.
Berbeda dengan tumpal kain, proses menenun pada selendang dimulai dari teretes, taur, pucuk rebung, apit, rumpak, apit lagi kemudian ombak.
Ukuran pada kain tenun umumnya sekitar 180-200cm dan pada selendang 200-225cm.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: