4 Wilayah Kecamatan di Kabupaten Muratara Dijadikan Tempat Favorit Pemuja Sabu

4 Wilayah Kecamatan di Kabupaten Muratara Dijadikan Tempat Favorit Pemuja Sabu

Salah satu selter yang dimusnahkan aparat Satres Narkoba Polres Muratara. Foto: dokumen/sumeks.co--

MURATARA, SUMEKS.CO - Polisi mendeteksi ada empat wilayah di Kabupaten MURATARA yang dijadikan selter (bangunan kecil beratap) bagi pemuja narkoba jenis sabu-sabu

Meski sering disweeping dan dirazia petugas, namun selter-selter ini kerap kembali didirikan para pelaku.

Minim lokasi hiburan, tidak ada pesta malam, lokalisasi, maupun tempat dugem, membuat para pemuja sabu di Kabupaten Muratara, lari ke pinggiran sungai, membangun selter untuk menikmati sabu-sabu.

Kapolres Muratara AKBP Ferly Rosa Putra melalui Kasat Narkoba AKP Darmanson membenarkan ada empat lokasi yang sudah mereka sweeping seperti di Kecamatan Rupit, Karang Dapo, Rawas Ulu dan Karang Jaya.

BACA JUGA:Kelabui Polisi, Janda Ini Selipkan Sabu dalam Bra, Sekali Buka Dapat Upah Rp 50 Ribu

Rata-rata selter khusus yang didirikan para pelaku di belakang areal permukiman, di tepi sungai dan lebih condong jauh dari pantauan warga.

"Ini merupakan modus baru pengedar narkoba di Muratara, pelaku menyediakan lokasi khusus untuk pemakaian narkoba langsung dan tidak membolehkan pembeli membawa keluar lokasi tapi harus memakai di tempat," kata  AKP Darmanson, Sabtu 10 Desember 2022.

Dari selter-selter khusus ini, para pelaku menyediakan sejumlah paket hemat, sabu sabu, selter hingga alat isap untuk langsung dipakai. Harga yang dipatok bervariasi, mulai dari Rp 20-50 ribu untuk sekali pakai.

Lokasi selter ini sering diuntungkan dengan letak strategis yang berada di tepian sungai dan mesti melewati jembatan gantung. 

BACA JUGA:Polda Sumsel Gagalkan Peredaran 6.853 Butir Yaba Jenis Sabu-Sabu Baru

Para pelaku sering lolos dari aksi penyergapan, karena berkomunikasi dengan handy talky dan menempatkan orang khusus untuk memantau  lokasi masuk.

"Kita sudah beberapa kali melakukan sweeping dan rata rata pelakunya sudah kabur duluan. Mereka mempunyai satu akses masuk, dan kerap kali terjun ke aliran sungai untuk melarikan diri," bebernya.

Menurutnya, meski selter-selter itu sering dimusnahkan dengan cara dibakar, namun para pelaku kerap kembali mendirikan tenda tenda itu kembali.

"Ini diperlukan pengawasan bersama, baik dari masyarakat maupun pemerintah setempat. Jangan sampai narkoba itu masuk ke permukiman kita, karena itu musuh kita bersama," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: