Kronologi Aipda Sofyan Selamatkan Temannya Sedang Apel di Polsek Astanaanyar Hingga Banyak Korban Selamat
Sejumlah personel polisi mengikuti upacara pemakaman Aiptu Anumerta Sofyan, Rabu, 7 Desember 2022. foto: antara/bagus ahmad rizaldi.--
Selain tindakannya yang perlu diteladani, semasa hidup Sofyan juga dikenal sebagai sosok yang rajin beribadah.
Bhabinkamtibmas yang lahir di Bandung, 13 Juni 1981, dan kini berusia 41 tahun itu meninggalkan istri bernama Siti Sarah dan tiga orang anak.
Sofyan yang berdomisili di Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, merupakan polisi yang lulus dari Sekolah Calon Bintara (Secaba) Polri tahun 2003.
Di keluarganya, Sofyan merupakan anak bungsu dari lima bersaudara.
BACA JUGA:Antisipasi Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Sumsel, 800 Personel Gabungan Disiagakan
Salman (45), kakak dari Sofyan, mengatakan korban merupakan pribadi yang jarang mengeluh.
Dia mengaku justru dirinya yang justru lebih banyak mengeluh kepada Sofyan.
"Jadi, Sofyan yang menjadi polisi di antara lima bersaudara di keluarga kami. Sejak kecil Sofyan sudah bercita-cita menjadi polisi," kata Salman.
Meskipun adiknya itu telah menjadi korban, Salman memastikan keluarganya tidak takut dengan adanya terorisme yang mengatasnamakan agama.
BACA JUGA:Antisipasi Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Sumsel, 800 Personel Gabungan Disiagakan
Karena, Sofyan adalah sosok yang taat beragama dan menjadi teladan di keluarganya.
Sofyan kemudian dimakamkan di tempat pemakaman keluarga yang berada di kawasan Sukahaji, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, sekitar pukul 17.00 WIB. Pemakaman itu pun dilakukan secara dinas kepolisian.
Famili Sofyan yang juga merupakan polisi, Iptu Manda mengatakan tragedi bom yang merenggut nyawa korban itu perlu menjadi hikmah bagi keluarga. Dia yakin Sofyan gugur karena tindakan terorisme yang tidak dibenarkan.
"Yakini bahwa almarhum itu meninggal dalam keadaan syahid dan langsung masuk surga," kata Manda.
Berantas terorisme
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: