Universitas Sriwijaya Palembang Butuh Lebih Banyak Lagi Praktisi Mengajar, Mahasiswa: Programnya Keren

Universitas Sriwijaya Palembang Butuh Lebih Banyak Lagi Praktisi Mengajar, Mahasiswa: Programnya Keren

Kedua dr kiri :Praktisi Mengajar, Freddy Supriyadi.--

BACA JUGA:FajRi Raih Most Improved Player of The Year 2022 dari BWF

Menurut Jane, akan muncul antusiasme mahasiswa di berbagai daerah jika metode mengajar ini tersebar merata di setiap kampus. 

“Kita bisa tahu secara mendalam tentang mata kuliah yang memang benar-benar harus menggunakan alat. Seperti pada jurusan saya, kan tidak semua alat yang digunakan tersedia di kampus,” ungkapnya.  

Nah, dengan adanya praktisi mengajar, secara otomatis, mereka pun membawa bahan materi sekaligus alat untuk dipraktikkan. 

“Apalagi pihak industri mau meminjamkan alatnya untuk praktek ke mahasiswa. Ini terobosan yang apik bagi mahasiswa. Programnya keren,” imbuhnya.  

BACA JUGA:Pasangan Suami Istri di Ogan Ilir Temukan Ular Sanca di Kandang Itik

Jane mencontohkan, dalam mata kuliah dasar Ilmu Akustik sebelum ada praktisi mengajar, mahasiswa berimajinasi, bahwa akustik itu bunyi, ternyata lebih luas lagi. 

"Pengertiannya melalui alat ecosouder yang dimasukkan ke kolam ada ikannya. Maka akan ada praktek langsung deteksi suara yang diambil melalui gelombang. Praktik-praktik seperti ini sangat relevan dan penting ilmunya cepat sampai ke mahasiswa," jelas Jane. 

Program Praktisi Mengajar, bagi Jane adalah terobosan yang rasional dan dapat diterima oleh mahasiswa di mana pun. 

"Konsep yang matang, kami apresiasi ya. Ini kolaborasi antara program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) antara satu bidang ke bidang lainnya. Sedangkan praktisi mengajar membantu kita mengarahkan, akan kerja dimana nantinya, meski semua kembali lagi pada individu," urai Jane. 

BACA JUGA:Profil Dominik Livakovic, Sukses Memupus Asa Jepang, Cetak Rekor Hattrick Penyelamatan Gawang Saat Penalti

Baginya tujuan Program Praktisi Mengajar lebih fokus menyiapkan SDM unggul. Jika ini terus berlanjut, maka akan tercapai SDM dari kampus yang diterima di dunia kerja. Sebaliknya pihak ketiga, berhasil memberikan sharing ilmu, penerapan alat, sampai mendapatkan bibit potensial dari kampus. 

"Jujur saja di kampus terutama kami mahasiswa banyak menemukan hambatan, salah satunya peralatan," kata Jane. 

Menanggapi hal tersebut, Praktisi Mengajar, Freddy Supriyadi yang sehari-hari bekerja di balai riset perikanan perairan umum dan penyuluhan perikanan Kota Palembang merasa bangga bisa memberikan ilmunya kepada mahasiswa.  

"Wah bangga ya, karena ilmu yang kita bagikan berguna bagi adik-adik. Apalagi saya dulu kuliah di Unsri, seperti pulang ke rumah sendiri. Dulu belajar kini mengajar," ujar Freddy yang sempat berstatus sebagai mahasiswa Fakultas MIPA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: