Lina Dedy Desainer Lady's Tenun Klasik Prakarsai Maha Karya Jumputan Songket

Lina Dedy Desainer Lady's Tenun Klasik Prakarsai Maha Karya Jumputan Songket

Desainer Lady's Tenun Klasik, Lina Dedy memperlihatkan karya Jumputan Songket kepada Ibu Gubernur, Eliza Alex Noerdin pada 2010 lalu.--

BACA JUGA:Rekor Demi Rekor Elkan Baggott Saat Bermain di Gillingham FC, Pemain Pertama yang Cetak Gol di Liga Inggris

Ia mengatakan, dirinya sengaja menggunakan kain prada Palembang. Selain cantik kain ini merupakan warisan budaya bangsa Indonesia. Namun tetap dengan fashion yang dikemas modern agar bisa diterima diseluruh nusantara khususnya di acara Indonesia Modest Fashion Week 2022.

Kain peradan atau disebut juga kain prada juga menjadi salah satu kain tradisional Palembang. Umumnya, kain prada menggunakan bahan organdi atau kain yang sudah jadi lengkap dengan motif khas Palembang lalu diprada. 

Teknik prada dimulai dengan pemberian lem pada motif kain kemudian dijemur kembali. Proses produksi kain prada ini membutuhkan sekitar 3 hari tergantung cuaca. 

Selain itu, kata dia, dirinya juga menggunakan ATBM  Sutra, organdi sutra, Tenun songket dan ciffon  sutra. Kemudian, jumputan titik  tujuh aplikasi prada serta jumputan lukis aplikasi prada.  "Proses yang rumit dan panjang ini dibikin sangat detail dan handmade," pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: