Sate Wak Din Beda dengan Makanan Serupa Lainnya
Sate Wak Din. foto: fadli sumeks.co--
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Selain terkenal dengan sebutan kota bersejarah, PALEMBANG juga terkenal dengan berbagai macam kuliner selain pempek PALEMBANG. Sangat disayangkan bila mana mampir ke Kota PALEMBANG tidak mencicipi penganan khas yang satu ini.
Ya, namanya Sate Wak Din yang berada di kawasan Jl KH Azhari depan Pasar 7 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Palembang, yang mana resep sate daging dicampur dengan kuah cuka asam. Konon telah ada sejak tahun 1700-an, dan dikelola dari generasi ke generasi.
Siti Hawa atau akrab disapa Cek Awa, menantu dari Tolidin nama asli Wak Din menceritakan, usaha berjualan sate dilakukan mertua dengan cara dipikul dan berkeliling di seputaran Kampung Kapitan di pinggir Sungai Musi hingga ke bawah Jembatan Ampera, baru tahun 1900-an mendirikan warung yang saat ini ditempati.
Di ungkapkan Cek Awa, meski telah berusia ratusan tahun lalu, Sate Wak Din yang diklaim khas Bumi Sriwijaya masih tetap mempertahankan resep khusus warisan keluarga, karena sebelum dibakar terlebih dulu dibuat setengah matang dengan 'diungkep' selama lebih dari dua jam.
BACA JUGA:Honda Brio Alami Kecelakaan Mengerikan, Tertusuk Seperti Sate
"Kalau umumnya sate menggunakan kuah kacang atau kaldu, Sate Wakdin ini cuma pakai kecap dan cuka serta sedikit potongan cabai. Jadi walaupun namanya Cucuk Manis, rasa sate tetap pedas," terang cek Awa.
Cek Awa mengaku, memang Sate Wak Din berdasarkan kesepakatan antar keluarga tidak membuka cabang, karena dikhawatirkan jika membuka banyak cabang maka rasa dan kualitas Sate Wak Din berbeda di tiap-tiap cabang.
Menurut Cek Awa, saking terkenalnya Sate Wak Din tidak hanya dinikmati oleh warga lokal namun juga dinikmati oleh para pelancong dari negeri tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
"Selain itu para tokoh pejabat hingga artis pun jika datang ke Palembang selalu menyempatkan diri mampir ke warung sate Wak Din," sebut Cek Awa.
Jika dilihat, sekilas sate Wak Din hampir sama seperti sate pada umumnya, yang membedakannya yakni ukuran daging sate yang dipotong dadu besar yang mana sebelum dibakar telah menggunakan resep rahasia kaya akan bumbu dan rempah yang menggugah selera.
BACA JUGA: Rumah Kontrakan Pedagang Sate di Lahat Hangus Terbakar
Selain dihidangkan bersama kuah cuka asam, Sate Wak Din juga cocok dipadukan dengan kuah kaldu atau kuah pindang daging yang membuat rasa Sate Wak Din semakin gurih.
"Selain sate daging sapi, juga tersedia sate hati sapi dan sate daging kambing. Namun yang paling spesial sate daging sapi, meskipun daging berukuran besar namun soal harga tetap merakyat," kata Cek Awa.
Cek Awa mengatakan, untuk satu tusuk daging sapi dibanderol dengan harga Rp6.000 rupiah, sementara untuk satu porsinya berisi 6 tusuk dihargai Rp35 ribu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: