Pemkab Muba bersama PT MIF dan KUD Unicon Bakal Garap Pengolahan Sabut Kelapa Jadi Jok Mobil Hingga Springbed
Pemkab Muba bersama PT MIF (MIF) dan KUD Unicon bakal Garap Pengolahan sabut Jadi Jok Mobil Hingga Springbed--
BACA JUGA:Perluas Tanda Tangan Elektronik ke Sekolah dan Hingga Pelayanan Kesehatan
Sementara itu, Direktur PT. Mahligai Indococo Fiber (MIF) Lampung, Efli Ramli mengatakan pengolahan sabut kelapa orientasi ekspor
sebagai lokomotif hilirisasi kelapa secara terpadu di Kabupaten Muba dapat menjadi peluang ekspor di tengah kondisi saat ini.
"Jika pengolahannya dapat dilakukan dengan baik dan benar maka, produk nya akan di cari oleh pasar. Seperti yang diketahui, permintaan export-coco fiber ada di China dan negara Eropa east. Permintaan export-coco peat ada di negara China, Jepang, Korea, Italy, Jerman, Belgia, Kanada, Israel, Negara Middel East. Selain itu, kegiatan inovasi pengolahan sabut kelapa ini dapat bersinergi untuk meningkatkan lapangan kerja di Muba,"beber Efli yang juga Ketua Umum Asosiasi Industri Kelapa Indonesia.
Efli mengaku, optimis dengan keberadaan pabrik pengolahan sabut Kelapa di Muba tentu selain mengembangkan produk hilirisasi Kelapa juga telah membuka lapangan pekerjaan yang baru.
BACA JUGA:Dinkominfo - BPS Muba Gelar Pelatihan Instruktur Desa Cinta statistik
"Saya optimis pengolahan sabut kelapa di Muba akan menghasilkan produk-produk yang berkualitas dan luar biasa serta meningkatkan perekonomian masyarakat dan daerah," ungkapnya.
Lanjutnya, Mahligai Indococo Fiber (MIF) sudah berdiri sejak tahun 2007 memilki 16 cluster produksi di empat provinsi yakni Aceh, Sumatera barat, Lampung dan Pangandaran.
Kebutuhan sabut kelapa sebanyak 6 juta butir per bulan. Memiliki petani binaan sebanyak 250 orang. Memiliki tenaga kerja sebanyak 930 orang
Eksport Fiber rata-rata 30 container per bulan Export cocopeat sekitar 35 container per bulan.
BACA JUGA:Muba Raih Medali Emas Pertama Cabor Atletik POPDA Sumsel XV
"Saya harapkan di Muba juga mampu menggerakkan tranformasi ekonomi melalui pengolahan sabut kelapa, kami akan lakukan bimbingan dan memberikan pengalaman terbaik untuk di Muba," tandasnya.
Penanggung Jawab Koperasi Unicon Muba Indonesia Nanang Taat menyampaikan, pendirian koperasi Unicon Muba merupakan pengembangan usaha dari para petani kelapa yang pada awalnya sebatas usaha perdagangan kelapa.
Setelah terbentuknya koperasi ini, muncul lah inovasi untuk mengelola sabut kelapa menjadi produk cocofiber dan cocopeat yang mempunyai nilai jual untuk pasar ekspor, apalagi produk tersebut telah ada jaminan penampungan/ pasar dari Offtaker.
"Mengapa harus mengelola sabut kelapa karena, bahan baku nya berlimpah di Muba, kepastian jaminan pasar, padat karya, limbah yang belum di manfaatkan serta teknologi sederhana. Adapun beberapa produk akhir cocofiber yaitu, jok mobil, sofa, keset kaki, spring bed, vas bunga dan matras. Sementara, cocopeat digunakan untuk media tanam," ulasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: