Ini Kejanggalan Insiden Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam
Rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo. foto: mercurius thomos mone/jpnn.com--
SUMEKS.CO, JAKARTA - Peristiwa baku tembak yang terjadi di ruma dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo, Jumat (8/7) pukul 17.00 masih menyisakan tanda tanya. Ya, dalam baku tembak antar-anggota Brimob yang diperbantukan menjadi ajudan itu menarik perhatian publik dan membuat masyarakat menyangsikan kejadian tersebut.
Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang tewas dalam baku tembak polisi di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Brigadir J ditembak oleh sesama polisi, Bharada E. Brigadir J diketahui merupakan personel Brimob yang bertugas di Divisi Propam Polri.
Selain menjadi ajudan, Brigadir J juga menjadi sopir pribadi Putri Ferdy Sambo, istri Ferdy Sambo. Bharada E sendiri merupakan anggota Brimob yang diperbantukan untuk menjadi ajudan Kadiv Propam Polri. Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan peristiwa itu terjadi hari Jumat, 8 Juli 2022, kurang lebih pukul 17.00 WIB.
Menurut Ramadhan, peristiwa penembakan itu dilatarbelakangi oleh pelecehan yang dialami oleh istri Kadiv Propam Polri. "Yang jelas gini, Brigadir J itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam," kata Ramadhan.
Kemudian, istri Kadiv Propam Polri berteriak dan langsung direspons oleh Bharada E.
Dari situ lalu terjadi aksi baku tembak antara kedua polisi itu dan menyebabkan Briagdir J tewas di tempat. Publik menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus tersebut.
Berikut deretan kejanggalan kasus tersebut menurut sejumlah pihak:
1. Motif Baku Tembak Polisi
Wakil Katib Syuriah PWNU DKI Jakarta Muzakki Kholis mengatakan kejadian nahas tersebut sangat aneh. Oleh karena itu, Polri perlu mengusut secara tuntas motif di balik insiden baku tembak polisi tersebut.
"Tewasnya Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat, ajudan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo ini menjadi teka-teki dan menyimpan pertanyaan besar, karena locus delicti (tempat kejadian) di rumah Kadiv Propam, tepatnya di kamar istrinya," kata Muzakki, Selasa (12/7).
"Saya juga heran dengan insiden ini, sebetulnya motif apa di balik ini semua. Kok sampai terjadi baku tembak antara ajudan dengan ajudan lainnya, apa yang dipertahankan?," sambung Muzakki.
2. Tidak Ada Garis Polisi di Rumah Irjen Ferdy Sambo
Rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo terpantau sepi setelah insiden berdarah tersebut. Pantauan JPNN.com pada Selasa (12/7), lampu balkon lantai dua nampak masih menyala. Beberapa daun jendela di lantai satu rumah itu juga dalam keadaan terbuka. Terdapat sebuah CCTV yang menempel pada pagar rumah di sisi kiri yang memantau ke arah teras bagian depan. Anehnya, tidak ada garis polisi di sekitar lokasi rumah tempat kejadian penembakan itu. Biasanya, aparat penegak hukum selalu memasang garis polisi di TKP setelah peristiwa tindak kejahatan terjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: