Sempat Terisolir, Warga Beringin Sakti Kini Tak Jalan Memutar Jauh Lagi

Sempat Terisolir, Warga Beringin Sakti Kini Tak Jalan Memutar Jauh Lagi

Warga Beringin Sakti Muratara saat ini sudah bisa melintasi jembatan baru. Foto : istimewa --

SUMEKS.CO, MURATARA -Warga di Desa Beringin Sakti, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara, yang tadinya terisolir kini sudah mulai terbuka.

Jika sebelumnya kendaraan roda empat tidak bisa masuk ke permukiman warga, kini sudah ada jembatan penghubung di desa mereka.

Dini, warga Desa Beringin Sakti, yang sempat dibincangi Selasa (14/6) menuturkan desa mereka memang masuk di wilayah Kecamatan Rawas Ilir, namun akses mereka lebih dekat ke wilayah Kecamatan Rupit, Ibu Kota Kabupaten Muratara.

Sebelumnya desa mereka sempat terisolir, karena hanya mengandalkan jembatan sepanjang 800 meter sebagai akses utama yang hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua.

 

BACA JUGA:

KPU Muratara Nobar Launching Tahapan Pemilu Serentak 2024

Untuk menuju wilayah Kecamatan Rawas Ilir, mereka harus memutar arah lewat Simpang Danau di Kecamatan Rupit, ke Desa Biaro baru, Kecamatan Karang Dapo, baru menuju Bingin teluk, Kecamatan Rawas Ilir.

“Sekarang sudah dibangun jembatan di desa kami yang biso mobil masuk ke dusun seberang. Mudah-mudahan ke depan akses jalan di desa kami jugo dibangun pemerintah,” katanya.

Dini menuturkan, sebelumnya pembangunan jembatan di Desa Mereka sempat terhenti akibat bencana alam. Bahkan sejumlah material dan alat bangunan hanyut diterjang banjir luapan aliran sungai.

“Sempat lamo berenti bangunan jebatan, tapi sekarang sudah dibangun pemerintah lagi. Di tempat kami itu sungai lebak, tapi kalau lagi dalam banjir luapan jugo,” timpalnya.

Terpisah, Kepala Desa Beringin Sakti, Chunghua mengungkapkan saat ini jembatan penghubung desa mereka sudah kembali dikerjakan. Bahkan saat ini jembatan itu sudah mulai bisa digunakan warga.

“Kemarin sempat hanyut materialnya karena banjir tapi sekarang sudah dikerjakan lagi. Posisi jembatan saat ini sudah bisa digunakan warga,” bebernya.

Pihaknya membenarkan, sebelumnya desa mereka merupakan salah satu daerah terisolir di wilayah Muratara. Mengingat warga tidak memiliki akses penghubung yang maksimal.

“Dengan jembatan itu sekarang mobil bisa masuk ke desa seberang. Sebelumnya cuma motor saja yang bisa lewat jembatan,” timpalnya.

Pemdes Beringin Sakti berharap, kesepan akses Desa Mereka menuju ke ibu kota Kabupaten Muratara juga bisa diaspal menginggat saat ini akses utama itu masih berupa jalan yang sudah dikeraskan dengan batu pecah.

“Kalau akses jalan bagus otomatis bisa meningkatkan mobilisasi dan ekonomi warga. Mufah mudahan ke depan jalan juga diaspal,” tutupnya.(cj13) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: