Kuota Penerima UKT Dibatasi, ini Kata Rektor UIN

Kuota Penerima UKT Dibatasi, ini Kata Rektor UIN

SUMEKS CO PALEMBANG Kebijakan bantuan pemotongan Uang Kuliah Tunggal UKT bagi mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang dikabarkan menuai polemik Diketahui bahwa pihak rektorat UIN Raden Fatah secara mendadak mengeluarkan surat edaran yang berisikan pembatasan kuota penerima potongan UKT setelah hampir seluruh mahasiswa terverifikasi menerima bantuan tersebut Gubernur Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang Akhmad Saiful mengatakan saat ini mahasiswa UIN Raden Fatah tengah dihadapkan dengan kebijakan kampus yang menurutnya cukup mencederai mereka Psalnya pada awal pemberian bantuan yang tertuang dalam Surat Keterangan Nomor B 001 Un 09 4 2 PP 09 01 2022 Saiful menegaskan UIN tidak menginformasikan adanya pembatasan kuota seperti yang saat ini telah beredar Awal polemik ini ada saat pada tanggal 26 Januari lalu mahasiswa yang memperoleh bantuan pemotongan hendak melakukan pembayaran namun sistem pembayaran waktu itu dikabarkan sedang error Alhasil membuat mereka harus menunggu hingga sistem kembali normal setelah normal jumlah UKT yang harus dibayar malah kembali seperti saat sebelum dipotong jelasnya saat dikonfirmasi Kamis 10 2 Diketahui kebijakan bantuan pemotongan UKT tersebut memang rutin diberikan UIN kepada mahasiswa selama masa pandemi hanya Saiful menerangkan bahwa selama lima kali bantuan ini diberlakukan baru semester ini yang mengalami kerumitan Berdasarkan informasi yang kami terima dari presiden mahasiswa presma saat ini kabarnya UIN sampai kolaps dana sebesar Rp13 Miliar Mungkin inilah yang menjadikan kebijakan pembatasan kuota ini dikeluarkan secara mendadak tambahnya Selain itu Saiful juga menegaskan bahwa sampai saat ini UIN belum memberikan solusi lebih lanjut kepada mahasiswa kecuali perpanjangan masa pembayaran UKT dari 28 Januari ke 9 Februari mendatang Sampai saat ini kampus belum memberi solusi konkrit bagi mahasiswa tukasnya Sedangkan untuk informasi lebih lanjut terkait berapa total mahasiswa yang saat ini belum melakukan pembayaran UKT Saiful dan gubernur mahasiswa fakultas lainnya tengah melakukan pendataan melalui google form Dan akan dengan segera mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut Sebagian yang telah mendapat bantuan potongan UKT 80 persen 10 persen dan 100 persen sudah langsung membayar jadi mereka sudah ada yang aman Kita tinggal mendata yang belum ini jelasnya Sementara itu Rektor UIN Raden Fatah Palembang Nyayu Khodijah memberikan penjelasan terkait dengan adanya surat edaran yang disampaikannya kepada mahasiswa tersebut dia mengatakan bahwa pembatasan kuota memang tidak disampaikan sebelumnya mengingat pada semester semester lalu UIN hanya melakukan penyaringan tanpa ada keterangan dalam surat keterangan bantuan tersebut Mekanismenya sama seperti tiga semester lalu dimana pendaftaran verifikasi dan penetapan kriteria penerima bantuan memang tidak semua mahasiswa menerima bantuan ini Terkait edaran tersebut sepertinya itu kesalahan sistem di PUSTIPD saat penginputan data mahasiswa yang mendapatkan pengurangan bebernya Terkait dengan adanya kabar kerugian sebesar Rp13 Miliar Nyayu tidak membenarkan hal tersebut Menurut Nyayu selama pandemi UIN Raden Fatah menjadi satu satunya perguruan tinggi di Sumsel yang dapat memberikan bantuan yang tidak main main kepada mahasiswa bahkan dengan adanya bantuan potongan UKT sebesar 10 persen 80 persen dan 100 persen mahasiswa sangat terbantu Meski tidak semua mahasiswa tidak mendapatkan bantuan ini karena beberapa pertimbangan namun total pengurangan UKT semester ini relatif sama dengan kemarin kemarin yaitu dengan total mencapai Rp9 Miliar tandasnya edy

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: