HD Siap Mediasi Polemik UKT

HD Siap Mediasi Polemik UKT

SUMEKS CO PALEMBANG Gubernur Sumsel H Herman Deru angkat bicara mengenai polemik bantuan UKT antara mahasiswa dan rektorat UIN Raden Fatah Palembang Deru menegaskan Pemprov Sumsel tidak akan tinggal diam dan siap melakukan mediasi antar kedua belah pihak Pemprov Sumsel tidak akan tinggal diam jika ada mahasiswa yang langsung melapor untuk meminta solusi tegas Deru saat dikonfirmsi di Kantor Pemprov Sumsel Jumat 11 2 Menurutnya polemik bantuan UKT yang terjadi antara mahasiswa dan rektorat UIN Raden Fatah Palembang merupakan urusan internal mereka Kendati demikian sebagai orang nomor satu di Sumsel dia bersedia untuk menampung seluruh aspirasi dari semua kalangan Termasuk masalah yang dihadapi mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang saat ini Kapan pun kami bersedia untuk menampung aspirasi ujarnya Deru mengungkapkan jika kendala UKT tersebut terkendala dikarenakan pandemi COVID 19 maka hal tersebut masih bisa dibicarakan secara internal dan bisa dibantu seperti pada tahun sebelumnya Jika karena pandemi hal tersebut masih bisa dibantu seperti sebelumnya tukasnya Sebelumnya Kebijakan bantuan pemotongan Uang Kuliah Tunggal UKT bagi mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang dikabarkan menuai polemik Diketahui bahwa pihak rektorat UIN Raden Fatah secara mendadak mengeluarkan surat edaran yang berisikan pembatasan kuota penerima potongan UKT setelah hampir seluruh mahasiswa terverifikasi menerima bantuan tersebut Gubernur Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang Akhmad Saiful mengatakan saat ini mahasiswa UIN Raden Fatah tengah dihadapkan dengan kebijakan kampus yang menurutnya cukup mencederai mereka Pasalnya pada awal pemberian bantuan yang tertuang dalam Surat Keterangan Nomor B 001 Un 09 4 2 PP 09 01 2022 Saiful menegaskan UIN tidak menginformasikan adanya pembatasan kuota seperti yang saat ini telah beredar Awal polemik ini ada saat pada tanggal 26 Januari lalu mahasiswa yang memperoleh bantuan pemotongan hendak melakukan pembayaran namun sistem pembayaran waktu itu dikabarkan sedang error Alhasil membuat mereka harus menunggu hingga sistem kembali normal setelah normal jumlah UKT yang harus dibayar malah kembali seperti saat sebelum dipotong jelasnya edy

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: