CANGGIH! Xiaomi Mulai Uji Satelit Dua Arah di Seri 17 Bisa Kirim Pesan Darurat?

Hal ini bisa menjadi nilai jual yang jauh lebih nyata dibanding fitur satu arah yang sebelumnya hadir di beberapa flagship pesaing

Namun teknologi ini masih menyimpan beberapa tantangan. Antena satelit biasanya memerlukan ruang fisik cukup besar dan daya baterai yang lebih tinggi karena proses transmisi ke satelit orbit rendah membutuhkan tenaga sinyal lebih kuat dibanding jaringan seluler biasa.

BACA JUGA:Infinix HOT 60i: HP Satu Jutaan dengan AI Camera dan Kamera Depan 8MP dengan Lampu Flash

BACA JUGA:Harga Terbaru iPhone 14: HP Kamera Berkualitas Tinggi dengan Fitur Keselamatan Seperti SOS Darurat

Jika tidak diimbangi optimalisasi termal dan baterai maka fitur canggih ini justru berpotensi menguras daya terlalu cepat.

Selain itu penggunaan layanan satelit kemungkinan akan bergantung pada biaya langganan yang ditetapkan operator sehingga belum tentu semua pengguna akan langsung tertarik memakainya.

Meski begitu konsumen yang membutuhkan konektivitas alternatif mulai menunjukkan tren meningkat.

Berdasarkan survei pasar yang dirilis Counterpoint Research, 41 persen calon pengguna flagship 2025 memasukkan “fitur komunikasi darurat tanpa sinyal” sebagai faktor yang dipertimbangkan sebelum membeli smartphone baru. Angka ini lebih tinggi dibanding dua tahun sebelumnya yang hanya berada di kisaran 17 persen.

BACA JUGA:Infinix Note 40 Pro+ 5G: HP 4 Jutaan untuk Gaming dengan Layar AMOLED 144Hz, Chipset yang Mumpuni

BACA JUGA:Samsung Galaxy A14 5G: HP 2 Jutaan Rasa Premium, Usung Layar Full HD+ 6,6 Inci!

Jika teknologi ini dirilis bersamaan dengan kampanye pemasaran yang kuat maka Xiaomi berpotensi menggeser persepsi pasar bahwa fitur satelit bukan lagi fitur gimmick yang hanya muncul saat bencana tetapi menjadi fitur strategis yang relevan untuk traveling, adventure, keamanan pribadi, dan cadangan komunikasi digital.

Sumber: