Penampakan Horor Ini Jadi Alasan Mengapa Warung di Papua Harus Diteralis Besi
Penampakan ini jadi alasan mengapa warung di Papua harus diterali besi. foto: Citumang @abdulrohmanjabrig.--
“Ya, giliran dikasih tau di bilang rasis , heraan,” ungkap @Kucing Laut.
“Benar saya pernah komen, orang suku itu ngak terima,” kenang @OmYos.
BACA JUGA:Aksi Heroik Paskibraka Papua Barat Daya Viral, Menkum Apresiasi dan Tawarkan Beasiswa
BACA JUGA:Sosok Pascalina Mahuze, Bintang Muda Papua Bersinar di Kejuaraan Dunia Voli U-21 Putri FIVB 2025
“Kenapa masih minat buka warung di hutan, ‘kan di kota masih banyak,” saran @Gelas_retak.
“Ya maklumi saja orang bisnis ya lihat peluang,” jawab @Muchamad Gandi.
“Selama daerahnya masih mayoritas mabok-mabokan, itu sangat memperlambat kemajuan daerah nya sendiri. karena yg usaha pun jdi ketakutan merugi,” kata @PACARKU.
“Gimana mereka mo maju. kalo gini saja kelakuan ya di tempat ku warung 24 jam. aman sentosa cari nafkah. Bahkan kalo kami ngak bisa tidur. auto ambil kopi ngobrol ma mereka. bahkan. kadang ngambil dulu nga perlu di catat mereka boleh,” cerita @Om Yos.
BACA JUGA:Sosok Pascalina Mahuze, Bintang Muda Papua Bersinar di Kejuaraan Dunia Voli U-21 Putri FIVB 2025
BACA JUGA:Kemenag RI Resmi Lepas BPJPH, Babe Haikal Siap Ciptakan Industri Halal dari Aceh Sampai Papua
“Seharusnya warung yang buka malam hari apalagi di pinggir jalan, harus membuat teralis besi, supaya barang dan jiwa aman,” kata @Bang Rizal.
“Begitulah kalo minuman keras dilegalkan,” sesal @Anshori ahmad.
“Apakah orang disana kerja untuk cari pembeli minuman,“ tanya @shokkobampa.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





